Jakarta -
Telinga tidak hanya sekadar indra pendengaran saja. Sebab, beberapa hal yang dialami telinga bisa menunjukkan ada sesuatu pada kondisi kesehatan.
Misalnya saja telinga yang berdenging kerap dihubungan dengan orang lain yang kebetulan sedang membicarakan Anda. Padahal, ada kondisi kesehatan lain yang lebih serius.
Nah, berikut ini berbagai keadaan pada telinga yang bisa menunjukkan kondisi kesehatan Anda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini yang Mesti Diperhatikan Jika Ingin Bersihkan Telinga dengan Cotton Bud
1. Gangguan pendengaran
Foto: thinkstock
|
Gangguan pendengaan bisa terkait dengan berbagai penyakit sistemik, termasuk diabetes. Studi tahun 2008 yang didanai National Institutes of Health menunjukkan gangguan pendengaran dua kali lebih umum dialami pasien diabetes.Kemudian, orang dewasa dengan pradiabetes 30 persen lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran. Seth Schwartz, MD, direktur Listen for Life Center di Virginia Mason, Seattle mengatakan belum ada hubungan pasti antara pendengaran dan diabetes.
"Tapi ini mungkin ada kaitannya dengan suplai darah ke bagian telinga. Apalagi, berbagai bahan metabolik bisa menjadi racun di telinga bagian dalam terutama saat diabetes tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, terjadi infeksi telinga yang lebih parah," tutur Schwartz kepada Prevention.
2. Ada lipatan diagonal pada daun telinga
Foto: thinkstock
|
Sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles dan dipublikasikan di The American Journal of Cardiology fo Cedars-Sinai Medical Center menemukan bahwa subjek penelitian dengan lipatan daun telinga diagonal lebih mungkin menunjukkan tanda-tanda sakit jantung.Studi lain di The American Journal of Forensic Medicine and Pathology melaporkan pada orang di bawah usia 40 tahun, lipatan itu merupakan prediktor penyakit jantung pada lebih dari 80 persen kasus.
"Tampaknya itu berkaitan tetapi tidak dapat dibuat kesimpulan bahwa lipatan diagonal daun telinga adalah variabel independen yang punya hubungan langsung dengan penyakit jantung," tutur Nuh Stren, DO, Direktur Program THT di Detroit Medical Center.
3. Telinga nyeri
Foto: thinsktock
|
Schwartz mengatakan nyeri telinga bisa jadi tanda bahwa tak ada masalah di telinga tetapi ada masalah di rahang. Salah satu penyebabnya adalah gangguan pada temporomandibular joint (TMJ) yang menghubungkan tulang rahang dengan telinga.Kondisi ini bisa memicu nyeri telinga saat Anda mengunyah, bicara, dan menganga lebar.
4. Telinga berdenging
Foto: thinkstock
|
Telinga berdenging bukan tanda ada orang yang sedang membicarakan Anda. Telinga berdenging atau tinnitus bisa jadi gejala hampir dari 200 masalah mulai dari gangguan kecemasan, depresi, dan hipertensi.Schwartz menekankan umumnya tinnitus yang menunjukkan adanya masalah pada kesehatan terjadi berulang selama beberapa bulan.
5. Telinga seperti tersumbat
Foto: thinkstock
|
Jika telinga gatal, bengkak, atau terasa seperti tersumbat, bisa jadi ada alergi yang dialami. Stern mengatakan, saluran eustachius yang menghubungkan hidung ke telinga harus membuka dan menutup untuk membiarkan udara di antara hidung dan telinga.Nah, saat alergi, umumnya hidung bisa tersumbat dan itu memengaruhi fungsi saluran eustachius hingga menyebabkan telinga seperti tersumbat. Untuk meredakan telinga yang terasa tersumbat, Anda bisa menggunakan humidifier, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat alergi.
6. Kotoran telinga cenderung basah dan lengket
Foto: thinkstock
|
Di tahun 2009, peneliti Jepang menerbitkan studi dalam FASEB Journal yang menghubungan mutasi gen ABCC-11 yang terkait peningkatan risiko berkembangnya kanker payudara dengan kotoran telinga yang basah dan lengket."Meski memang meminta dokter untuk menganalisis kotoran telinga dan melihat kaitannya dengan penyakit tertentu, mungkin akan sia-sia. Kecuali jika kotoran telinga Anda berwarna hijau dan berbau, bisa jadi ada infeksi telinga," kata Schwartz.
Gangguan pendengaan bisa terkait dengan berbagai penyakit sistemik, termasuk diabetes. Studi tahun 2008 yang didanai National Institutes of Health menunjukkan gangguan pendengaran dua kali lebih umum dialami pasien diabetes.
Kemudian, orang dewasa dengan pradiabetes 30 persen lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran. Seth Schwartz, MD, direktur Listen for Life Center di Virginia Mason, Seattle mengatakan belum ada hubungan pasti antara pendengaran dan diabetes.
"Tapi ini mungkin ada kaitannya dengan suplai darah ke bagian telinga. Apalagi, berbagai bahan metabolik bisa menjadi racun di telinga bagian dalam terutama saat diabetes tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, terjadi infeksi telinga yang lebih parah," tutur Schwartz kepada Prevention.
Sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles dan dipublikasikan di The American Journal of Cardiology fo Cedars-Sinai Medical Center menemukan bahwa subjek penelitian dengan lipatan daun telinga diagonal lebih mungkin menunjukkan tanda-tanda sakit jantung.
Studi lain di The American Journal of Forensic Medicine and Pathology melaporkan pada orang di bawah usia 40 tahun, lipatan itu merupakan prediktor penyakit jantung pada lebih dari 80 persen kasus.
"Tampaknya itu berkaitan tetapi tidak dapat dibuat kesimpulan bahwa lipatan diagonal daun telinga adalah variabel independen yang punya hubungan langsung dengan penyakit jantung," tutur Nuh Stren, DO, Direktur Program THT di Detroit Medical Center.
Schwartz mengatakan nyeri telinga bisa jadi tanda bahwa tak ada masalah di telinga tetapi ada masalah di rahang. Salah satu penyebabnya adalah gangguan pada temporomandibular joint (TMJ) yang menghubungkan tulang rahang dengan telinga.
Kondisi ini bisa memicu nyeri telinga saat Anda mengunyah, bicara, dan menganga lebar.
Telinga berdenging bukan tanda ada orang yang sedang membicarakan Anda. Telinga berdenging atau tinnitus bisa jadi gejala hampir dari 200 masalah mulai dari gangguan kecemasan, depresi, dan hipertensi.
Schwartz menekankan umumnya tinnitus yang menunjukkan adanya masalah pada kesehatan terjadi berulang selama beberapa bulan.
Jika telinga gatal, bengkak, atau terasa seperti tersumbat, bisa jadi ada alergi yang dialami. Stern mengatakan, saluran eustachius yang menghubungkan hidung ke telinga harus membuka dan menutup untuk membiarkan udara di antara hidung dan telinga.
Nah, saat alergi, umumnya hidung bisa tersumbat dan itu memengaruhi fungsi saluran eustachius hingga menyebabkan telinga seperti tersumbat. Untuk meredakan telinga yang terasa tersumbat, Anda bisa menggunakan humidifier, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat alergi.
Di tahun 2009, peneliti Jepang menerbitkan studi dalam FASEB Journal yang menghubungan mutasi gen ABCC-11 yang terkait peningkatan risiko berkembangnya kanker payudara dengan kotoran telinga yang basah dan lengket.
"Meski memang meminta dokter untuk menganalisis kotoran telinga dan melihat kaitannya dengan penyakit tertentu, mungkin akan sia-sia. Kecuali jika kotoran telinga Anda berwarna hijau dan berbau, bisa jadi ada infeksi telinga," kata Schwartz.
(rdn/vit)