Sering Kesemutan, Bisa Jadi 4 Penyakit Ini Penyebabnya

Sering Kesemutan, Bisa Jadi 4 Penyakit Ini Penyebabnya

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 12 Jan 2017 17:39 WIB
Sering Kesemutan, Bisa Jadi 4 Penyakit Ini Penyebabnya
Foto: thinkstock
Jakarta - Kesemutan sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang remeh. Padahal jika sering terjadi, tandanya ada masalah serius pada tubuh Anda.

Kesemutan pada dasarnya normal ketika pembuluh darah dihentikan dengan sengaja. Misalnya ketika kaki sengaja ditekuk saat duduk bersila, lantas kesemutan, maka kesemutan yang dialami normal.

Pasalnya, ketika kaki dikembalikan ke posisi semula, aliran darah dilancarkan kembali, kesemutan akan hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ada beberapa kondisi di mana kesemutan terjadi sangat sering, hingga beberapa kali dalam sehari. Waspada, bisa saja Anda mengalami 4 penyakit ini.

Apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, ini 4 penyakit yang bisa jadi penyebab Anda sering kesemutan:

Baca juga: 5 Cara Sederhana Perbaiki Sirkulasi Aliran Darah Tubuh

1. Carpal tunnel syndrome

Foto: thinkstock
Saat bermain ponsel, seseorang bisa mengalami kesemutan di jari karena gerakan yang repetitif. Saraf median di pergelangan tangan bisa tertekan karena mengetik menggunakan ibu jari terus-menerus.

Kondisi ini menurut pakar bisa menyebabkan carpal tunnel syndrome. Jika tak ditangani, penyakit ini bisa mengakibatkan jari-jari menjadi semakin lemah, hilangnya koordinasi antarjari hingga kerusakan saraf jangka panjang.

2. Neuropati

Foto: thinkstock
Kesemutan yang terjadi tanpa sebab dikatakan pakar merupakan gejala penyakit neuropati. Dalam kadar ringan, neuropati hanya akan menyebabkan seseorang tidak nyaman ketika sedang duduk.

Namun jika tak ditangani dan dibiarkan, seseorang bisa saja mengalami kematian saraf yang bisa menyebabkan kelumpuhan.

3. Dehidrasi

Foto: thinkstock
Kesemutan yang terjadi saat olahraga bisa terjadi karena tubuh kekurangan cairan elektrolit, yang menandakan sedang dehidrasi. Jika ini terjadi, segera penuhi kebutuhan cairan Anda.

Tidak cukup hanya dengan air putih, Anda harus segera minum cairan elektrolit yang mengandung natrium, kalium, kalsium juga klorida.

4. Deep vein trombosis

Foto: Thinkstock
Deep vein trombosis atau pembekuan darah di pembuluh darah vena dalam bisa terjadi jika Anda sering kesemutan dan duduk lebih dari 90 menit berturut-turut. Jika dibiarkan, deep vein trombosis bisa menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan pecah pembuluh darah.

Ketika deep vein trombosis terjadi, beberapa gejala yang bisa muncul yakni kaki terasanya nyeri, bengkak, kemudian disertai perubahan warna kulit yang kemerahan. Kemudian, kulit juga terasa hangat.

Halaman 2 dari 5
Saat bermain ponsel, seseorang bisa mengalami kesemutan di jari karena gerakan yang repetitif. Saraf median di pergelangan tangan bisa tertekan karena mengetik menggunakan ibu jari terus-menerus.

Kondisi ini menurut pakar bisa menyebabkan carpal tunnel syndrome. Jika tak ditangani, penyakit ini bisa mengakibatkan jari-jari menjadi semakin lemah, hilangnya koordinasi antarjari hingga kerusakan saraf jangka panjang.

Kesemutan yang terjadi tanpa sebab dikatakan pakar merupakan gejala penyakit neuropati. Dalam kadar ringan, neuropati hanya akan menyebabkan seseorang tidak nyaman ketika sedang duduk.

Namun jika tak ditangani dan dibiarkan, seseorang bisa saja mengalami kematian saraf yang bisa menyebabkan kelumpuhan.

Kesemutan yang terjadi saat olahraga bisa terjadi karena tubuh kekurangan cairan elektrolit, yang menandakan sedang dehidrasi. Jika ini terjadi, segera penuhi kebutuhan cairan Anda.

Tidak cukup hanya dengan air putih, Anda harus segera minum cairan elektrolit yang mengandung natrium, kalium, kalsium juga klorida.

Deep vein trombosis atau pembekuan darah di pembuluh darah vena dalam bisa terjadi jika Anda sering kesemutan dan duduk lebih dari 90 menit berturut-turut. Jika dibiarkan, deep vein trombosis bisa menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan pecah pembuluh darah.

Ketika deep vein trombosis terjadi, beberapa gejala yang bisa muncul yakni kaki terasanya nyeri, bengkak, kemudian disertai perubahan warna kulit yang kemerahan. Kemudian, kulit juga terasa hangat.

(mrs/up)

Berita Terkait