dr Fiastuti Witjaksono, SpGK(K) dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan tiga prinsip yang dimaksud adalah mengurangi jumlah asupan kalori, meningkatkan aktivitas fisik dan makan secara teratur. Meski terlihat sederhana, melakukan tiga hal ini dikatakannya butuh niat dan keteguhan yang kuat.
"Kurangi kalori, aktif bergerak dan makan teratur memang gampang diucapkan dan dituliskan. Tapi melakukannya ini yang sulit, meskipun kesannya sederhana," tutur dr Fiastuti, dalam seminar wellness diabetes Prodia di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Baca juga: Agar Pradiabetes Tak Jadi Diabetes, Kuncinya di Pola Hidup
Dijelaskan dr Fiastuti, mengurangi kalori bisa dilakukan dengan cara menghindari konsumsi makanan dengan lemak dan karbohidrat simpleks. Gorengan dan mie instan merupakan dua contoh makanan dengan karbohidrat dan lemak simpleks yang mengandung banyak kalori.
Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak kompleks seperti beras merah, oatmeal atau ikan. Makanan dengan karbohidrat dan lemak kompleks membuatnya lebih kaya nilai gizi serta mengandung kalori dalam jumlah yang tidak besar.
Prinsip kedua adalah melakukan aktivitas fisik. Idealnya, olahraga dilakukan selama 150 menit dalam seminggu, yang bisa dibagi menjadi 30 menit untuk 5 hari.
"Kalau nggak bisa olahraga pun biasakan tubuh tetap bergerak. Jalan kaki dengan makan siang tidak nitip office boy atau pergi ke kantor dengan sepeda itu baik untuk membuat tubuh tetap aktif," paparnya.
Terakhir adalah makan secara teratur. Untuk menggapai pola hidup sehat, pola makan harus dijaga, tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit.
"Kalau makan tidak teratur akan membuat gula darah dan insulin fluktuatif, artinya naik dan turun secara tiba-tiba. Ini meningkatkan risiko diabetes," pungkasnya.
Baca juga: Perhatikan, Ini 4 Tanda Awal Prediabetes yang Harus Diwaspadai
(mrs/up)