"Jawabannya (kokain) kurang bagus di Indonesia. Makanya ambil dari Belanda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, seperti dilansir detikHOT.
Kokain adalah salah satu jenis obat-obatan terlarang yang sering disalahgunakan dan harganya tidaklah murah. Kepada detikHealth, dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN) menjelaskan bahwa kokain yang beredar memiliki beberapa bentuk yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang disebut cocaine hydrochloride, biasanya bentuknya yang serbuk itu. Bisa dilarutkan dengan air, ini yang biasa disedot ke hidung atau diinjeksi. Ada yang namanya freebase cocaine, ini modifikasi dari cocaine hydrochloride, gak larut dalam air makainya dirokok," jelas dokter yang dikenal dengan sapaan dr Hari ini.
Selain itu, ada juga yang berbentuk seperti kristal gula batu yang disebut crack cocaine. Akan tetapi namanya pengedar atau bandar, keuntungan menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Karena itu campur mencampur kokain dengan zat lain yang lebih murah juga kerap dilakukan.
"Misalnya dulu di Belanda pas saya sekolah di sana, ada warning cocaine dicampur sama white heroin. Karena heroin lebih murah, jadi mereka bisa dapat duit lebih. Atau dicampur dengan narkoba-narkoba jenis baru. Bahkan dengan obat-obat penenang seperti golongan benzodiazepine," tambah dr Hari.











































