Mudik Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Jakarta - Lebaran akan segera tiba dan banyak warga Jakarta yang mulai mempersiapkan diri mudik ke kampung halaman, tak terkecuali bagi ibu yang hamil dan menyusui. Diperlukan persiapan khusus agar ibu hamil dan menyusui dapat melakukan mudik dengan aman dan nyaman.

Hal terpenting yang harus diingat oleh ibu hamil dan menyusui adalah untuk selalu menjaga kesehatan, kebersihan dan jangan terlalu capek.

"Ibu hamil dan menyusui sebaiknya jangan terlalu lelah. Tapi kadang-kadang ibu-ibu ini suka lupa masih suka bawa-bawa koper atau menggendong anaknya, padahal dirinya sedang hamil," ujar dr. R. Muharam, SpOG, saat dihubungi detikHealth, Selasa (15/9/2009).

dr. Muharam memberikan beberapa tips bagi ibu hamil dan menyusui dalam melakukan perjalanan mudik, yaitu:

1. Menjaga kebersihan makanan dan minuman, jangan sampai demam atau diare. Karena jika terjadi diare bisa menimbulkan kontraksi yang lebih dini, khususnya untuk usia kehamilan 7 bulan ke atas agar lebih berhati-hati. Sedangkan bagi ibu menyusui berhati-hati karena apapun yang dikonsumsi akan berpengaruh pada produksi ASI.
2. Menjaga jangan sampai dehidrasi baik untuk hamil ataupun menyusui, karena penting untuk asupan produksi ASI.
3. Jangan terlalu lelah, bila terjadi kontraksi segeralah beristirahat.
4. Konsumsi vitamin yang diberikan dokter untuk menguatkan kehamilan dan menjaga stamina tubuh ibu hamil dan menyusui.
5. Konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum melakukan perjalanan, untuk mengetahui apakah kondisi ibu tersebut memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh.
6. Menjaga kebersihan sekitar, terutama jika menggunakan toilet umum. Karena tidak semua toilet menyediakan air bersih, untuk itu selalu sediakan air mineral botol jika tidak ada air bersih agar terhindar dari kuman ataupun bakteri yang berbahaya.

"Sebaiknya bagi ibu yang usia kehamilannya memasuki trimester terakhir atau sudah lebih dari 36 minggu untuk tidak melakukan perjalanan yang terlalu jauh, jika ingin tetap mudik agar lebih berhati-hati karena risiko terjadi kontraksi lebih besar," ujar dokter yang berpraktik di Klinik Yasmin RSCM ini.

Rekomendasi Obat

(ver/ir)