Sudah Dibius Tapi Sakit Tak Berkurang Saat Bersalin

Sudah Dibius Tapi Sakit Tak Berkurang Saat Bersalin

- detikHealth
Selasa, 23 Nov 2010 17:16 WIB
Sudah Dibius Tapi Sakit Tak Berkurang Saat Bersalin
Jakarta - Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit saat persalinan adalah dengan epidural (suntikan bius di rongga epidural). Tapi kadang epidural yang diberikan tidak berhasil. Kenapa bisa begitu?

Epidural adalah salah satu metode yang dilakukan dalam proses persalinan untuk mengurangi rasa sakit melalui injeksi atau penyuntikkan. Selama berada dalam pengaruh bius epidural, maka ibu tidak akan merasa sakit.

Namun terkadang ibu yang akan melahirkan tidak mendapat epidural dengan tepat atau mengalami kegagalan, sehingga ibu mengalami kecemasan dan rasa emosional jangka panjang yang membuatnya takut untuk melahirkan secara normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegagalan epidural kemungkinan disebabkan oleh kombinasi antara kurangnya keahlian, waktu dan perbedaan anatomi pasien," ujar Dr Deirdre Guerin, ketua konsultan obstetri anestesi di London’s private Portland Hospital, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa 923/11/2010).

Dr Guerin menuturkan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan pemberian epidural adalah tingkat keahlian dokter anestesi tersebut. Biasanya epidural dilakukan oleh dokter anestesi, padahal sebaiknya dilakukan oleh dokter anestesi obstetri.

Untuk melakukan epidural, ahli anestesi akan meminta perempuan miring dengan lutut ditekuk atau duduk di tempat tidur atau kursi sambil bersandar ke depan. Jarum akan disuntikkan ke bagian sendi dari tulang belakang dan epidural akan mulai bekerja setelah 5-10 menit serta bisa berlangsung selama 2-4 jam.

"Dokter anestesi juga bisa memiliki masalah dalam memasukkan epidural jika perempuan tidak bisa diam karena rasa sakitnya. Jika tidak bisa diam saat epidural diberikan akan berisiko mengalami dural tap, yang mana jarum lebih dekat mengenai membran dura sehingga menimbulkan sakit kepala," ungkapnya.

Selain itu perempuan yang obesitas akan membuat dokter sangat sulit memasukkan epidural secara akurat. Hal ini karena petunjuk tulang bagian bagian biasanya tidak terlihat dengan jelas. Studi menunjukkan lebih dari 15 persen perempuan mengalami obesitas di kehamilan pertamanya.

Ada sedikit keraguan jika seorang perempuan tidak mendapatkan epidural dengan benar, maka kemungkinan ia akan memiliki operasi caesar di kehamilan berikutnya.

Diperkirakan hampir 3 kali lipat lebih banyak operasi caesar yang dilakukan dibandingkan dengan 30 tahun lalu. Para bidan mengungkapkan biasanya ibu hamil meminta melakukan operasi caesar untuk anak keduanya karena mengalami traumatis melahirkan secara alami.

(ver/ir)

Berita Terkait