Berikut adalah alasan paling umum terhadap gangguan tidur pada balita, seperti dilansir whattoexpect, Rabu (18/7/2012) antara lain:
1. Bergesernya rutinitas tidur
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Anda telah memiliki jadwal rutin bagi balita Anda untuk mandi, makan dan tidur setiap harinya, pastikan untuk konsisten menerapkannya. Balita yang telah terbiasa mengikuti jadwal tidur setiap malam, akan merasa gelisah ketika Anda terlambat atau terlalu cepat membimbingnya tidur.
Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, cenderung berimbas pada rutinitas tidur anaknya. Patuhilah kebiasaan yang Anda buat untuk anak Anda agar balita mendapatkan tidur yang berkualitas. Tidur yang cukup dan nyenyak sangat diperlukan oleh balita untuk pertumbuhannya.
2. Ketakutan dan mimpi buruk
Ketakutan terhadap kegelapan atau hal menyeramkan yang membayang-bayangi pikiran anak ketika akan tidur di malam hari, membuat balita Anda mengalami gangguan tidur. Hal kecil seperti tokoh monster dalam cerita atau tayangan TV dapat membuat anak ketakutan dan kesulitan untuk tidur.
Jika hal ini yang mengganggu tidur anak, dampingilah anak Anda ketika akan tidur dan tenangkan perasaannya. Balita Anda akan merasa lebih aman jika Anda berada di sisinya. Cobalah untuk tidak terlalu khawatir di depan anak agar dirinya merasa tenang dan nyaman.
Ketika siang hari, ajak anak berbicara tentang rasa takutnya dan habiskan waktu di kamarnya. Pasanglah lampu malam yang menarik dan ajak anak memeriksa kolong ranjangnya bahwa disana benar-benar tidak ada tokoh monster seperti yang ditakutinya.
3. Sakit
Ketika anak sedang sakit, misalnya flu atau pilek, anak akan kesulitan untuk tidur di malam hari. Pilek mambuatnya susah bernapas dan cenderung rewel ketika akan pergi tidur. Anak juga dapat terbangun di malam hari karena kondisi badannya yang menganggu.
Atasi masalah ini dengan meredakan rasa sakit yang dialami anak. Periksakan kondisi anak ke dokter jika flu atau pilek lebih dari dua hari. Kondisi yang menganggu tidur anak harus segera diatasi agar tidak berkelanjutan dan menganggu perkembangannya.
(ir/ir)











































