Ditemui dalam acara seminar & konferensi pers 'Kantin Higienis Sunlight' di Le Meridien Hotel, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (20/6/2013), Nadia mengatakan bahwa ia tak malu-malu untuk menyidak kantin sekolah bersama ibu-ibu yang lain.
"Kalau aku, memang salah satu pertanyaan penting sebelum memasukkan anakku ke SD 1 tahun yang lalu itu aku ngecek ke kantinnya. Biar bagaimana kita orang tua juga sekali-kali inginnya praktis dan jangan selalu dibekelin, kalau makanan di sekolah itu saya lihat seru-seru jadi biar anaknya semangat juga," katanya.
Nadia sebenarnya ia sering membekali dan memasak sendiri untuk anaknya, tetapi dirinya membebaskan anak untuk jajan di kantin sekolah atau memakan bekal buatannya. "Kebetulan, anak pertama saya lidahnya hambar kayak saya dan nggak terlalu suka jajan. Jadi, kadang-kadang kupon jajan di sekolahnya tidak digunakan," kata Nadia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nadia, tindakan BPOM untuk menciptakan kantin higienis di setiap sekolah merupakan tindakan yang tepat, mengingat ini adalah hal yang penting. Nadia meyakini dengan edukasi yang tepat, orangtua dan pihak sekolah juga dapat lebih membatasi dan menjaga kesehatan anak usia sekolah.
Nah, Nadia sendiri memilih peralatan bekal yang baik untuk anak-anaknya karena ia merasa ini adalah investasi yang tepat pada anak. "Pilih yang sekalian bagus. Tidak apa-apa mahal sedikit, anak saya tempat bekalnya belum ada goresan-goresan di tempat bekalnya sehingga aman juga untuk kesehatannya," tambah istri Dastin Mirjaya Mudijana ini.
Nadia mengaku ia bukanlah orang yang 'parno' terhadap isu kesehatan di sekolah. "Saya nggak mudah parno, ya setengah-setengahlah. Aku nggak pengen anakku terlalu steril juga nanti kena apa-apa sedikit jadi malah repot. Menjaga kebersihan sudah tentu, tapi aku juga ekspos mereka terhadap kuman pelan-pelan agar imunitasnya bagus juga," kata pemilik zodiak pisces ini.
Nah, untuk anak keduanya yang doyan makan sedari kecil, Nadia sudah mengurangi asupan garam bagi anaknya agar tidak berlebihan. "Biar tidak jadi kebiasaan nantinya," tutup Nadia.
(vit/vit)











































