Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa, dr Tun Kurniasih Bastaman, SpKJ(K), jawaban yang diberikan harus disesuaikan dengan usia si anak. Misalnya jika dia usia balita, maka cari tahu terlebih dulu apa arti adik baginya.
"Bisa saja adik itu bagi dia adalah boneka. Kalau begitu ya tinggal belikan dia boneka. Tapi kalau dia tahu sosok adik itu hidup, ada, dan bisa dijadikan teman, jawabannya seharusnya tidak terlalu serius. Jawab sederhana saja, bisa diiyain," papar dr Tun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, jika yang dimaksud si anak adalah adik dalam artian sebenarnya sebaiknya ibu bisa bertanya apakah dia tahu adik itu asalnya dari mana. Ketika anak balik bertanya dari mana asal si adik, jawaban yang diberikan ibu pun tergantung dari latar belakang nilai yang ditanamkan di keluarga.
"Kalau dia dibiasakan tahu bahwa adik itu adalah ciptaan Tuhan misalnya, boleh disebut adik itu ciptaan Tuhan, dia makhluk, mama papa bisa jadi alatnya untuk menjadikan ciptaan Tuhan. Mama papa ini sedang dalam proses," kata dr Tun.
"Nggak usah terlalu serius sebagai pendidikan seksual," imbuhnya.
(vit/mer)











































