Solusi Mengatasi Payudara Bengkak dan Nyeri Saat Menyusui

Solusi Mengatasi Payudara Bengkak dan Nyeri Saat Menyusui

- detikHealth
Senin, 21 Jul 2014 11:31 WIB
Solusi Mengatasi Payudara Bengkak dan Nyeri Saat Menyusui
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Beberapa hari setelah melahirkan lalu menyusui, payudara ibu bisa saja terasa penuh sebab saat itu ASI sudah mulai diproduksi. Memang, payudara sesekali terasa nyeri, keras tetapi tidak merah, tidak mengkilat, ibu tidak demam dan ASI masih bisa keluar. Hal itu sebenarnya normal kok.

Seperti penuturan dr Soedjatmiko SpA(K) bahwa payudara terasa penuh adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Untuk itu usahakan ibu lebih sering menyusui hingga payudara terasa nyaman karena rasa berat berkurang dan payudara menjadi lebih lunak.

"Tetapi, kalau payudara merah, mengkilat, nyeri, berarti terjadi pembengkakan akibat bendungan di pembuluh darah dan limfe," kata dr Miko, seperti dikutip dari buku 'Cara Praktis Membentuk Anak Sehat, Tumbuh Kembang Optimal, Kreatif, dan Cerdas Multipel', Senin (21/7/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini disebabkan ASI sudah mulai banyak tetapi tidak dikeluarkan dengan sempurna. dr Miko menambahkan, payudara bengkak bisa dicegah dengan menyusui bayi segera setelah ia lahir dan menyusuinya sesering mungkin tanpa jadwal. Cara lain yang bisa dilakukan adalah lakukan pijatan payudara dan perah ASI kemudian disimpan di dalam botol.

"Sebelum menyusui atau memerah ASI, kompres payudara dengan air hangat atau minimal mandilah dengan air hangat. Boleh juga memijat ibu dengan lembut di tengkuk dan punggungnya," lanjut pakar tumbuh kembang anak di FKUI/RSCM ini.

Demi mempercepat pengeluaran ASI, dr Miko sangat menyarankan ibu untuk memijat lembut payudaranya serta berusaha untuk serileks mungkin. Dengan begini, diharapkan hormon oksitosin akan terangsang sehingga pengeluaran ASI bisa lebih banyak dan cepat.

"Setelah menyusui kompres payudara dengan air dingin. Jangan lupa bangkitkan terus rasa percaya diri ibu, terutama oleh suami dan keluarga. Beri keyakinan bahwa ibu bisa menyusui lagi, rasa nyerinya pun pasti berkurang. Dengan begitu si kecil tetap mendapatkan ASI," papar dr Miko.



(rdn/up)

Berita Terkait