"Jadi bukan cuma ibu yang berperan dalam menyusui. Suami juga memiliki peran utama dalam program menyusui," tutur dr Utami Roesli, SpA, MBA IBCLC FABM pada temu media 'Puncak Perayaan Pekan ASI Sedunia Tingkat Nasional 2014' di Gedung Kementerian Kesehatan RI dan ditulis pada Sabtu (13/9/2014).
Lancarnya ASI keluar dari payudara ibu dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Jika hormon oksitosin sedikit maka jalur untuk keluarnya ASI akan terhambat. Nah, 80% hormon oksitosin yang ada pada ibu dipengaruhi oleh pikirannya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab sebagian waktu mereka dihabiskan untuk bekerja di kantor. Waktu cuti yang diberikan untuk seorang pria yang baru mempunyai bayi hanya 1-2 hari saja. dr Utami mencontohkan misalnya di Australia, seorang pria yang baru memiliki anak diberikan waktu cuti 2-4 minggu untuk bisa mendukung program menyusui istrinya.
Di Indonesia, baru pemerintah kota Depok yang mencanangkan program cuti untuk ayah yang baru punya anak selama 2 minggu. Keputusan tersebut pun masih belum diresmikan. Menurut dr Utami, cuti 1-2 hari tidaklah cukup untuk seorang ayah mengingat pentingnya peran ayah dalam program menyusui. "2 minggu cuti cukup saya rasa untuk mendukung istri menyusui," ujarnya.
dr Utami pun menyarankan bagi para suami pekerja untuk berada di samping istri pada waktu menyusui anaknya hingga selesai di saat ada kesempatan. Hal ini dapat membuat istri merasa nyaman dan mengeluarkan ASI dengan lancar. ASI yang lancar tentu akan membuat bayi menjadi senang, bukan?











































