Jika bayi yang baru lahir memiliki gejala alergi saat masih menyusu ASI, Dr dr Zakiudin Munasir, SpA(K), dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan orang tua jangan kemudian berhenti memberikan ASI dan malah mengenalkan susu formula pada bayi.
Baca juga: Cegah Alergi pada Anak, Ibu Perlu Perhatikan Hal Ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Zakiudin mengatakan hal pertama yang harus dilakukan jika bayi menunjukkan gejala alergi saat minum ASI adalah menemukan faktor pemicunya. Bisa jadi kandungan diet makanan sang ibu yang masuk ke ASI menjadi penyebab alergi bayi.
"Cari pencetusnya, siapa tahu makanan dari sang ibu yang jadi pencetus. Anak yang lahir dari keluarga alergi, selama masih risiko tidak perlu ada pantangan. Kalau muncul alergi cukup pantang makan pemicunya saja tapi ASI tetap diberikan," ujar dr Zakiudin dalam diskusi bersama media di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/2/2015).
Jika memang dirasa sulit dan benar-benar tidak mungkin untuk memberikan ASI, maka langkah selanjutnya yang disarankan oleh dr Zakiudin adalah dengan memberikan susu formula khusus. Susu dengan kandungan parsial yang proteinnya telah dipecah memiliki risiko memicu alergi lebih rendah dibandingkan susu biasa.
"Tetapi bila atas indikasi medis bayi tidak bisa mendapatkan ASI, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan penggunaan formula hidrolisat parsial whey dan formula hidrolisat esktensif kasein untuk mengurangi risiko alergi dan beban ekonomi," papar dr Zakiudin.
"Meskipun susu formula tersebut tidak dapat menggantikan manfaat ASI," tutupnya.
Baca juga: Ini Dia yang Sering Bikin Anak Alergi: Protein Susu Sapi dan Laktosa
(vit/vit)











































