Jakarta -
Anak susah makan memang disebabkan oleh berbagai hal. Mungkin karena menu makanan yang tidak menggugah selera, atau suasana yang tidak nyaman. Apapun alasannya, orang tua harus bisa mengatasi perilaku susah makan anak ini.
Setelah anak melewati masa minum ASI, melewati masa bayi, atau pada usia batita, masalah makan akan mulai muncul. Saat ini seorang ibu akan menjadi sangat khawatir dengan tumbuh kembang anak karena anak sulit makan dan akhirnya nutrisi yang masuk dalam tubuhnya kurang.
Nah, dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Selasa (25/8/2015), berikut 5 trik yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak susah makan.
1. Kenalkan manfaat makanan
Foto: thinkstock
|
Mengenalkan manfaat makanan merupakan trik paling jitu untuk membuat anak makan. Orang tua bisa menghubungkan cita-cita atau hal apapun yang dikagumi anak dengan manfaat yang dimakan.
Misalnya, ketika anak ingin menjadi atlet, orang tua bisa mengenalkan manfaat kalsium dan protein. Lain halnya jika anak ingin menjadi dokter atau profesor, bisa dikenalkan dengan telur dan ikan yang mengandung omega-3.
2. Makan bareng teman
Foto: thinkstock
|
Makan bersama teman sebaya di taman atau lingkungan rumah ternyata juga dapat membantu. Karena masih dalam tahap meniru perilaku orang lain, anak akan makan ketika melihat teman sebayanya.
Namun harus diperhatikan jangan sampai waktu makan dibarengi dengan waktu bermain. Hal ini malah membuat anak sulit makan karena sibuk bermain bersama temannya.
3. Gunakan alat makan favorit
Foto: thinkstock
|
Trik lain untuk mengatasi anak susah makan adalah menggunakan alat makan dengan warna atau gambar tokoh favorit anak. Hal ini membuat anak lebih bersemangat dan tertarik untuk makan.
Tak hanya piring, garpu, sendok hingga gelas minum juga harus menarik. Dengan banyaknya produk yang tersedia, orang tua bisa mengajak anak untuk memilih sendiri peralatan yang ingin mereka gunakan ketika berbelanja.
4. Variasi menu
Foto: thinkstock
|
Meskipun orang tua selalu ingin memberikan makanan yang terbaik bagi anak, belum tentu anak mau memakannya. Contohnya adalah sayuran seperti wortel atau brokoli.
Untuk mengatasinya, orang tua harus pandai-pandai mengatur variasi menu. Brokoli atau wortel yang tidak disukai anak bisa dimasak dengan telur untuk dibuat omelet.
Pastikan juga sajian makanan menarik dan tidak menu yang itu-itu saja agar anak tidak bosan. Jika anak sudah agak besar, boleh juga untuk melibatkannya dalam proses pembuatan makanan.
5. Jangan dipaksa
Foto: thinkstock
|
Memaksa anak untuk makan dengan ancaman, teriakan, atau menakut-nakuti malah membuat anak stres. Hal ini bisa berujung pada trauma sehingga anak malah tambah sulit untuk diajak makan.
Usahakan orang tua melakukan pendekatan kepada anak sebelum makan. Jika setelah 20 menit anak masih tidak mau makan, kegiatan makan bisa di setop sementara, untuk dicoba lagi beberapa waktu kemudian.
Hindari juga prinsip 'yang penting kenyang'. Pemberian makanan kecil atau susu saja memang akan membuat anak kenyang, namun kebutuhan gizinya sulit terpenuhi.
Mengenalkan manfaat makanan merupakan trik paling jitu untuk membuat anak makan. Orang tua bisa menghubungkan cita-cita atau hal apapun yang dikagumi anak dengan manfaat yang dimakan.
Misalnya, ketika anak ingin menjadi atlet, orang tua bisa mengenalkan manfaat kalsium dan protein. Lain halnya jika anak ingin menjadi dokter atau profesor, bisa dikenalkan dengan telur dan ikan yang mengandung omega-3.
Makan bersama teman sebaya di taman atau lingkungan rumah ternyata juga dapat membantu. Karena masih dalam tahap meniru perilaku orang lain, anak akan makan ketika melihat teman sebayanya.
Namun harus diperhatikan jangan sampai waktu makan dibarengi dengan waktu bermain. Hal ini malah membuat anak sulit makan karena sibuk bermain bersama temannya.
Trik lain untuk mengatasi anak susah makan adalah menggunakan alat makan dengan warna atau gambar tokoh favorit anak. Hal ini membuat anak lebih bersemangat dan tertarik untuk makan.
Tak hanya piring, garpu, sendok hingga gelas minum juga harus menarik. Dengan banyaknya produk yang tersedia, orang tua bisa mengajak anak untuk memilih sendiri peralatan yang ingin mereka gunakan ketika berbelanja.
Meskipun orang tua selalu ingin memberikan makanan yang terbaik bagi anak, belum tentu anak mau memakannya. Contohnya adalah sayuran seperti wortel atau brokoli.
Untuk mengatasinya, orang tua harus pandai-pandai mengatur variasi menu. Brokoli atau wortel yang tidak disukai anak bisa dimasak dengan telur untuk dibuat omelet.
Pastikan juga sajian makanan menarik dan tidak menu yang itu-itu saja agar anak tidak bosan. Jika anak sudah agak besar, boleh juga untuk melibatkannya dalam proses pembuatan makanan.
Memaksa anak untuk makan dengan ancaman, teriakan, atau menakut-nakuti malah membuat anak stres. Hal ini bisa berujung pada trauma sehingga anak malah tambah sulit untuk diajak makan.
Usahakan orang tua melakukan pendekatan kepada anak sebelum makan. Jika setelah 20 menit anak masih tidak mau makan, kegiatan makan bisa di setop sementara, untuk dicoba lagi beberapa waktu kemudian.
Hindari juga prinsip 'yang penting kenyang'. Pemberian makanan kecil atau susu saja memang akan membuat anak kenyang, namun kebutuhan gizinya sulit terpenuhi.
(mrs/vit)