"Banyak faktor keterlambatan seperti itu. Bisa karena kurang stimulasi, kurangnya anak diberi kesempatan, atau ada gangguan perkembangan," tutur psikolog perkembangan anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi.
Di sela-sela Konferensi Media Fisher-Price Langkah Pertama di Seribu Rasa Resto, Gandaria City, Jakarta, Rabu (16/9/2015), Vera menekankan proses anak bisa mencapai langkah pertamanya tidak instan. Sehingga, perlu dilihat pula kebiasaan dalam keseharian. Misalnya saja ketika anak ternyata terlalu sering digendong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Si Kecil Butuh Hal-hal Ini Agar Ia Bisa Cepat Berjalan
"Kalau anak memijakkan kakinya belum kuat, butuh dilatih lagi. Untuk anak usia 9 bulan, bisa dikasih mainan yang berdiri sehingga bisa didorong sama dia. Berenang juga bagus untuk mengasah kemampuan sensor motorik anak," imbuh wanita berkacamata ini.
Ketika anak belum berani beraksi mencoba berjalan sendiri, menurut Vera orang tua sebaiknya jangan terlalu mem-push atau menekan anak. Anak cukup dibiarkan dan diberi ruangan lalu kesempatan untuk berlatih, misalnya dengan mainan sebagai stimulasi, dan dengan begitu anak nantinya pasti akan mencobanya sendiri.
Tiap tahap perkembangan anak, ditekankan Vera memiliki toleransi waktu. Sehingga, orang tua tidak perlu khawatir dan merasa harus mengejar target. Untuk berjalan, ada toleransi sampai usia anak 18 bulan dan untuk duduk sampai usia 6-8 bulan. Jika lewat usia 18 bulan belum jalan, baiknya ajak anak berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Bayi pun Bisa Alami Bau Kaki
(rdn/ajg)











































