"Sedini mungkin anak harus sudah mengerti tentang pendidikan seksual. Sedininya itu ketika anak-anak sudah mengerti komunikasi sekitar usia 1,5 hingga 2 tahun," tutur Peni Handayati, M.Psi di sela-sela acara Dokter cilik Award 2015 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2015).
Menurut Peni, pendidikan seksual yang diberikan kepada anak-anak usia dini tidak hanya tentang pubertas saja. Pendidikan seks yang akan diberikan pada anak lebih berfokus pada norma dan bagaimana harus berperilaku dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Selama 2 Hari, Peserta Dokter Kecil Award 2015 Ikuti Latihan Kepemimpinan
Pendidikan seksual yang harus diberikan kepada anak-anak usia dini misalnya saja membuat konsep malu atau memberi nilai agama pada anak-anak. Meskipun, kenyataanya pendidikan seksual di masyarakat sebagian besar lebih berbasis pada masalah biologis.
"Pendidikan biologis yang diberikan pada masyarakat umumnya lebih menakuti daripada memberi pendidikan. Seperti memberi tahu tentang HIV-AIDS atau kehamilan. Tetapi kurang mengajarkan tentang apa yang harus dilakukan saat anak diminta melakukan hal yang tidak diinginkan misalnya," lanjutnya.
Peni menegaskan bahwa orang tua juga menjadi pondasi awal dalam memberikan pendidikan seksual pada anak-anak, walaupun guru dan sekolah juga menjadi bagian penting. Pendidikan seksual yang diajarkan kepada anak usia dini diharapkan mampu membantu mereka agar terhindar dari pelecehan seksual.
Baca Juga: Pencegahan Kejahatan Seksual Jadi Materi Pendidikan Dokter Kecil Award
(rdn/rdn)











































