"Penyebabnya itu ada dua kelompok, kelompok pembuluh darah dan kelompok warna (pigmen). Faktornya sih genetik ya. Selain genetik nggak ada sih faktor lainnya," ucap dr Radityo Anugrah SpKK dari Bamed Skin Care saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (9/11/0215).
Menurut dr Radit, munculnya tanda lahir tidak dipengaruhi dari proses kehamilan si ibu. Misalnya, saat hamil ibu mengalami komplikasi tertentu lantas anaknya mempunyai tanda lahir tertentu. Atau, selama hamil ibu mengonsumsi makanan tertentu lantas anak punya tanda lahir, hal tersebut dikatakan dr Radit belum ada kajian ilmiahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa bedanya tanda lahir dari kelompok pembuluh darah dan warna atau pigmen?
dr Radit menjelaskan, jika di satu daerah terdapat banyak pembuluh darah maka akan menjadi merah, sehingga tanda lahir bisa muncul berwarna merah karena isinya merupakan kumpulan pembuluh darah. Sementara jika tohnya berwarna seperti tahi lalat tapi luas areanya, isinya merupakan pigmen.
"Di kulit itu ada melanosit yang menghasilkan melanin. Nah area tertentu itu melanositnya kaya dan banyak diproduksi. Makanya ada tanda lahir yang warnanya yang item, atau agak kebiruan misalnya, itu tergantung dari melanositnya menghasilkan warna apa," lanjut dr Radit.
Menurut pengalaman dr Radit, baik tanda lahir dari kelompok pembuluh darah atau pigmen memiliki porsi permintaan dilaser yang sama, walaupun jenis diagnosisnya berbeda-beda. Ada jenis fourth point stance dan hemanioma, dari kelompok pembuluh darah. Sedangkan untuk kelompok pigmen ada nevus ito, nevus melanocytic yang berukuran besar, dan melanocytic yang kongenital.
"Tanda lahir ini nggak berbahaya kok. Cuma memang sering dianggap mengganggu estetika aja," ujar dokter yang juga praktik di Sahid Sahirman Memorial Hospital ini.
Baca juga: Macam-macam Tanda Lahir dan Arti Kesehatannya
(rdn/vit)











































