Efek Samping yang Bisa Terjadi Saat Hilangkan Tanda Lahir Anak dengan Laser

Tanda Lahir Anak

Efek Samping yang Bisa Terjadi Saat Hilangkan Tanda Lahir Anak dengan Laser

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Senin, 09 Nov 2015 14:00 WIB
Efek Samping yang Bisa Terjadi Saat Hilangkan Tanda Lahir Anak dengan Laser
Foto: thinkstock
Jakarta - Seperti prosedur medis pada umumnya, penerapan terapi laser untuk menghilangkan tanda lahir di usia anak atau bayi juga berisiko menimbulkan efek samping. Apalagi, mengingat kulit anak dan bayi yang cenderung lebih lembut.

"Risikonya sama kayak prosedur laser pada orang dewasa, untuk tindakan laser misalnya kulit merah, melepuh, timbul bercak cokelat dan pasti ada downtime-nya (waktu yang dibutuhkan untuk menunggu 'luka' sembuh-red)," kata dr Radit.

Selain itu, penggunaan anestesi umum juga bisa menambah risiko lain, misalnya alergi. Demikian diungkapkan dr Radit dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (9/11/2015). Memang, kulit bayi dan anak lebih tipis daripada dewasa. Untuk itu penggunaan dosis laser tidak terlalu besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menghilangkan tanda lahir berupa pigmen, akan digunakan tindakan laser dengan (neodymium-doped yttrium aluminium garnet) atau NdYag. Hasil tindakan laser NdYag memang bisa terlihat langsung perbaikannya, Misalnya bercak atau tanda lahir bisa tampak memudar bahkan hilang.

Baca juga: Begini Prosedur Laser untuk Hilangkan Tanda Lahir pada Anak

Nah, hasil tindakan laser NdYag yang signifikan justru kadang menyebabkan pasien ataupun operator agresif dalam menggunakannya. Padahal, menurut dr Radit, terlalu 'agresif' atau penggunaan yang tidak tepat dan berlebih bisa menimbulkan efek samping permanen. Efek samping tersebut di antaranya kulit kemerahan, hiperpigmentasi pasca inflamasi, hipopigmentasi pasca inflamasi, confetti hypopigmentation, lepuh, infeksi.

"Untuk itu, prosedur laser harus dilakukan dengan hati-hati. Kadang-kadang masalahnya nggak cuma seberapa luas tapi terapi laser itu kan biayanya dihitung per tembakan. Jadi, kadang masalahnya ada dua, biaya atau luasnya lesi. Kadang kita harus nyicil, sepuluh persen pertama minggu ini, terus dicicil di minggu setelahnya," lanjut dr Radit.

Jeda pelaksanaan laser pada anak di satu lesi yang sama sekitar satu bulan. Waktu tersebut sama dnegan jeda waktu pada orang dewasa. Bagi orang tua yang hendak melaser tanda lahir buah hatinya, dr Radit berpesan baiknya konsultasikan dulu dengan dokter yang berkompeten.

"Lalu lihat ekspektasinya gimana, kemudian lihat kondisi anak. Kadang ada ortu yang agresif, pengen tanda lahir anaknya cepat hilang, padahal itu bisa ditunggu. Ingat, tanda lahir tidak berbahaya, tidak menyebabkan kanker atau apa, itu enggak. Tidak ada risiko komplikasi juga tapi memang menganggu tampilan, estetika," pungkas dokter yang juga praktik di Sahid Sahirman Memorial Hospital ini.

Baca juga: Tak Mau Anak Minder, Tanya dan Adam Bikin Tato Serupa Tanda Lahir Putrinya


(rdn/vit)

Berita Terkait