Ini Dampaknya Jika Ortu Sering Memarahi Anak di Depan Orang Banyak

Ini Dampaknya Jika Ortu Sering Memarahi Anak di Depan Orang Banyak

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 10 Mei 2016 07:00 WIB
Ini Dampaknya Jika Ortu Sering Memarahi Anak di Depan Orang Banyak
Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika anak melakukan kesalahan, terkadang tanpa disadari orang tua kerap menegur bahkan memarahi mereka di depan orang lain. Misalnya saja di depan banyak anggota keluarga atau di tempat umum. Nah, jika hal itu sering dilakukan, apa dampaknya bagi anak?

"Sebetulnya menegur anak tidak disarankan di depan orang lain. Jika memungkinkan, lakukan di tempat yang private, misalnya di rumah, di kamar dan hanya berdua dengan anak lalu si anak dinasihati," tutur psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, MPsi.

Dalam perbincangan dengan detikHealth, wanita yang akrab disapa Nina ini mengatakan menegur anak di depan orang banyak bisa membuat anak merasa harga dirinya rendah dan juga merasa direndahkan. Pada anak yang cenderung pendiam, sering ditegur di depan orang banyak bisa membuat depresi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, lanjut Nina, ketika anak merupakan tipe pemberontak, bukan tak mungkin di kemudian hari ia lampiaskan kekesalannya pada orang lain yang dianggap lebih lemah. Misalnya saja ketika di sekolah ada teman yang kebetulan lemah dan melakukan kesalahan, bisa saja si anak melakukan bullying.

Baca jugaHai Ayah dan Ibu, Yuk Kenali Tanda-tanda Anak sedang Stres

"Memang sebisa mungkin menegur anak baiknya dilakukan dalam situasi yang private sehingga hanya orang tua dan anak saja yang tahu. Dengan begitu, anak tidak terlalu merasa disalahkan atau direndahkan," tambah ibu dua anak ini.

Lantas, bagaimana jika anak melakukan kesalahan di sekolah? Menurut Nina, memang tak mudah membentuk situasi yang private untuk menegur anak di sekolah. Tapi, guru bisa menegur anak dengan tidak berlebihan. Nina menekankan, perlu perhatian khusus ketika anak dirasa terlalu sering melakukan kesalahan yang sama sehingga ia berulang kali dihukum.

Jika situasinya seperti itu, perlu dicek lagi apakah ketika di sekolah anak merasa berada di lingkungan yang tidak cocok dengan dia. Sebab, menurut Nina bisa saja ada beberapa sistem di sekolah yang tidak sesuai dengan anak. Sehingga, perlu ada evaluasi dari orang tua dan pihak sekolah.

"Perlu dilihat juga lingkungan tempat tinggal si anak ini gimana, apakah cenderung keras atau bagaimana. Kalau di rumah dia sudah biasa berada di lingkungan yang keras, pas di sekolah juga nggak merasa cocok dengan lingkungannya, dia bisa melakukan kesalahan berulang kali. Padahal, semestinya baik di rumah atau sekolah, anak bisa merasa nyaman dengan lingkungannya," tutur Nina.

Baca jugaAnak Bisa Stres Saat Menghadapi Ujian, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya

(rdn/vit)

Berita Terkait