Echa mengatakan, dirinya memang tidak menerapkan ada waktu tertentu kapan Kika dan Tallula boleh bermain. Hal terpenting menurut Echa, pulang sekolah si anak wajib mengerjakan tugasnya dulu yakni menyelesaikan pekerjaan rumah (PR)-nya dan belajar kemudian baru boleh bermain.
"Kalau dia punya PR dan milih nggak ngerjain langsung, ditunda sampai malam ya berarti dia nggak punya waktu untuk main. Tapi kalau dia mau nyelesaiinnya cepat jadi ya dia punya waktu untuk main," kata Echa ditemui di Omah Sendok Resto, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak Kebanyakan Main Gadget? Begini Triknya Agar Tetap Aktif
Soal aktivitas bermain, Echa juga kadang ikut bermain dengan sang anak. Mulai dari Barbie, monopoli, atau ular tangga pun kerap ia mainkan dengan sang anak. Bermain dengan anak menurut Echa bisa membangun interaksi di antara mereka bertiga dan membuatnya happy.
Terkait permainan di gadget, Echa dan suami juga tidak mau ketinggalan. Dalam artian, mereka harus tahu apa yang disenangi oleh anak-anak seusia Kika dan Tallula. Bahkan, Echa mengaku dirinya punya beberapa akun untuk game online yang disenangi Kika dan Tallula.
"Aku punya akun game online, ya ikut juga kekinian tapi tujuannya untuk memantau anak-anak. Nggak bisa kita biarkan anak tanpa mengawasi kan. Jadinya ya aku harus belajar juga, termasuk untuk game di gadget," kata Echa.
Baca juga: Taiwan Beri Denda Rp 20 Juta Bagi Ortu yang Biarkan Anak Main Gadget
(rdn/vit)











































