Saat itu, Habibie tengah melanjutkan pendidikan S3-nya. Sehingga, untuk urusan anak, Habibie sepenuhnya menyerahkan kepada Ainun. Apalagi, Habibie kala itu mengaku tidak memiliki waktu karena sibuk mempersiapkan program S3.
"Saat Ilham (putra pertamanya, Ilham Akbar, -red) lahir, itu tahun 1963, saya sedang persiapkan S3. (Pendidikan) S3 saya berat. Saya pulang saya tahu dia (Ainun) susah. Saya bantu kerjakan kerjaan rumah, cuci piring, cuci popok Ilham. Tapi setelah itu saya permisi kerja untuk menyelesaikan program S3 saya," kata Habibie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu ia sampaikan di sela-sela Peringatan Pekan Menyusui Sedunia di gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (6/8/2016). Habibie mengatakan, saat menikah , Ainun sedang mengambil pendidikan spesialisasi kedokteran anak.
"Saya kasih pilihan, kalau kamu yang maju, saya ambil alih urusan rumah tangga. Atau, saya maju kamu ambil urusan rumah tangga. Setelah itu Ainun bilang dia sudah berpikir dan dia katakan 'Yang dapat (hamil dan melahirkan) anak itu saya, bukan kamu. Jadi kamu yang maju, saya sementara pikirkan Tut Wuri Handayani," papar Habibie.
Habibie mengisahkan, ia tahu benar Ainun memberi ASI kepada Ilham dan tidak menggunakan botol. Kemudian, Ainun sendiri tidak terlalu memikirkan bagaimana penampilannya nanti setelah menyusui.
"Karena memang saya juga tidak pernah mengkritik penampilan Ainun. Nah, setelah selesai menyusu, Ilham lebih banyak dikasih air putih ya," pungkasnya.
Baca juga: Menyusui Bayi dengan Tali Lidah Pendek, Ria Sempat Dibantu Donor ASI
(rdn/vit)











































