"Banyak orang tua yang memberikan sayuran pada anaknya tanpa protein hewani. Ini yang akan membahayakan otak anak," tutur Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) pada acara Puncak Peringatan Pekan ASI Sedunia 2016 di gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
dr Damayanti menambahkan, pemberian sayur dan buah tanpa pendamping zat besi lain berisiko menghambat pertumbuhan otak anak. Sebab, menurut dr Damayanti, pada dasarnya sayuran mengandung serat tinggi. Jika pemberiannya berlebih dan tak diimbangi dengan asupan protein hewani, maka serat dapat menghambat penyerapan zat besi pada bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: MPASI Pertama untuk si Kecil, Buah atau Bubur Susu?
Jika tidak mendapat protein dari daging merah, dr Damayanti mengatakan MPASI bisa dikombinasikan dengan sayur, asupan kaya vitamin C, serta asupan kaya zat besi yang dapat meningkatkan IQ si kecil.
Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, dr I Gusti Nyoman Partiwi SpA menuturkan pemberian MPASI baru dilakukan saat anak berusia 6 bulan karena sejak si kecil berusia 6 bulan, banyak komponen ASI yang mulai berkurang. Selain itu, di usia 6 bulan, sistem pencernaan anak pun relatif sudah siap menerima jenis makanan baru selain ASI.
"Riset dari RS Cipto Mangunkusumo juga menunjukkan bahwa kandungan protein, lemak, dan karbohidrat dalam ASI sudah mulai menurun ketika anak berusia 6 bulan. Yang paling jelas, kadar mikronutrien pada ASI terutama zat besi sudah turun," kata wanita yang akrab disapa dr Tiwi itu.
Baca juga: Pola Makan Sehat Sejak Masa Kanak-kanak Bantu Cegah Diabetes
(rdn/vit)











































