Salah satunya adalah jika menerapkannya terlalu dini dan justru membuat anak mudah tersedak saat makan. Jika yang demikian sudah terjadi, maka sebaiknya orang tua evaluasi diri dan tidak memaksa anak.
Jika terlalu dipaksakan, bukan tidak mungkin anak justru akan trauma karena tersedak dan ogah makan.
Baca juga: Yuk Perhatikan, Begini Tanda Bayi Sudah Siap Mendapat MPASI
"Memang kemampuan makan anak harus dilatih, terutama tentang tekstur yang biasanya semakin padat, tapi kemampuan tiap individu anak itu berbeda-beda. Kalau dipaksakan, anak bisa berisiko tersedak," ujar dokter spesialis anak RSIA Brawijaya Kebayoran Baru, dr Yoga Devaera, SpA(K) kepada detikHealth baru-baru ini.
Contoh makanan yang diberikan saat mengenalkan metode BLW juga perlu diketahui orang tua. Menurut dr Yoga, pilihan makanan yang bisa diberikan umumnya yang empuk dan mudah hancur, misalnya seperti buah-buahan. Hindari pilihan menu seperti daging sapi atau ayam.
Pemberian metode BLW dinilai sebagian orang tua dapat meningkatkan kemampuan motorik anak, lantas apakah kemudian jika anak tak diberikan metode ini kemampuan motoriknya akan rendah?
"Tidak, faktor ini saja tidak memengaruhi motorik anak. Yang terpenting, saat anak mulai makan jangan lupa untuk mengubah teksturnya sesuai perkembangan dan usia anak. Dari yang lembut menjadi agak kasar. BLW sendiri saat ini belum menjadi metode penyapihan yang umum, tidak wajib," imbuh dr Yoga.
Baca juga: Setelah 6 Bulan, Kebutuhan Gizi Bayi Harus Dibantu dengan MPASI yang Tepat (ajg/vit)