Menurut dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, dr Yovita Ananta, SpA, IBCLC, MHSM, proses penyapihan hendaknya tidak dilakukan dengan buru-buru. Tak perlu juga saat anak masuk usia 2 tahun, lantas ibu buru-buru mencari cara untuk menghentikan proses menyusu.
Jika dilakukan demikian, ibu justru akan stres karena penyapihan berlangsung lama dan merasa gagal karena masih terus menyusui. Padahal faktanya tidak selalu demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, sebagian ibu juga kerap merasa setelah dua tahun produksi ASI-nya tak lagi baik dan kandungan nutrisinya berubah, sehingga tak baik jika diberikan terus pada anak.
"Tidak benar itu, setelah dua tahun ASI tidak langsung berubah kandungan nutrisinya. Nutrisi ASI tetap yang terbaik. Penyapihan lebih dimaksudkan untuk meningkatkan kemandirian anak, bukan berarti setelah dua tahun kualitas ASI menurun," imbuh dr Yovita.
Ada sebagian ibu yang beruntung dan bisa melakukan proses penyapihan misalnya hanya dalam waktu seminggu. Ada pula yang membutuhkan waktu lebih, misalnya sampai membutuhkan waktu hitungan bulan atau bahkan tahun. Semua berbeda-beda bergantung kondisi ibu dan anak.
"Disarankan ibu memilih cara 'weaning with love', yaitu dengan perlahan dan jangan membentak anak. Buat deal saja, jadi misalnya anak mau tidak menyusu maka akan dibacakan dongeng tambahan oleh ibu. Yang pasti tidak disarankan pakai yang pedas atau pahit-pahit di payudara ya, bikin bikin trauma anak," pesan dr Yovita.
Baca juga: Payudara Terasa 'Penuh' Tapi ASI Tak Bisa Keluar? Bisa Jadi Ini Sebabnya
(ajg/vit)











































