Nah, menurut dr Utami Roesli SpA(K), IBCLC, masih ada cara bagaimana agar ibu bisa berhasil menjalani program menyusui, yakni melalui Insiasi Menyusu Dini (IMD). Upaya ini tentunya tak lepas dari peran suami.
"IMD itu mendekatkan bayi dengan ibu dan ayahnya secara emosional. Kelahiran memang menimbulkan trauma, di mana hormon adrenalin naik. Nah, satu dua jam pertama IMD inilah masa keemasan bonding ibu ayah dan anaknya," kata dr Tami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Terlambat, Sukses Menyusui Perlu Persiapan Sejak Hamil
dr Tami mencontohkan pada ibu dengan HIV, umumnya jarang sekali yang merencanakan kehamilannya. Namun, menurut pengalaman dr Tami, IMD bisa membantu mendekatkan ibu dan bayi dan akan mengubah bonding ibu serta bayinya.
Bagaimana jika ibu sulit menghasilkan ASI? Menurut dr Tami, sedikit sekali ibu yang tidak bisa mengeluarkan ASI. Berbagai faktor pun jadi sebabnya seperti tidak dilakukan IMD, tidak dirawat gabung, atau bahkan tidak ada dukungan dari keluarga.
"Hal-hal itu kalau nggak ada bikin ASI susah keluar. Jadi kita juga perlu cari tahu dulu apa sebabnya," kata dr Tami.
dr Tami menekankan dukungan keluarga, terutama suami penting untuk keberhasilan menyusui. Mengutip penelitian yang dilakukan kepada lebih dari 100 ibu, keberhasilan menyusui mencapai 98,1 persen pada ibu yang mendapat dukungan sementara keberhasilan menyusui hanya 26 persen pada ibu yang tidak mendapat dukungan.
Baca juga: Skin to Skin Contact Ibu dan Bayi Penting untuk Keberhasilan Proses Menyusui (rdn/vit)











































