Memahami si Kecil yang Gemar Buka Tutup Pintu Kulkas Berulang Kali

Memahami si Kecil yang Gemar Buka Tutup Pintu Kulkas Berulang Kali

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Selasa, 13 Sep 2016 14:02 WIB
Memahami si Kecil yang Gemar Buka Tutup Pintu Kulkas Berulang Kali
Foto: Thinkstock
Jakarta - Ketika si kecil sudah mahir merangkak dan berjalan, apa tempat favoritnya? Jika kulkas merupakan tempat dan benda favoritnya, Anda tidak sendiri.

"Anak saya baru mau satu tahun, sedang sukanya berdiri-berdiri. Dia suka sekali pergi ke arah kulkas lalu membuka pintunya, berdiri lumayan lama di kulkas," kata Enggar, seorang ibu beranak satu.

Hal yang sama disampaikan pembaca detikHealth lainnya, Hari. Menurutnya sejak si kecil mahir merangkak dan tangannya cukup kuat membuka kulkas, kulkas memang jadi benda favorit anaknya. Bahkan ketika kini anaknya berusia dua tahun, masih suka membuka pintu kulkas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang karena sudah dua tahun, dia sudah bisa tanya-tanya dan mencari makanan di kulkas. Kadang dia suka mengambil keju, lalu dibawa pergi dan meminta mamanya untuk memotongkan keju," tutur Hari.

Mengapa bayi dan balita gemar membuka tutup pintu kulkas? Menurut psikolog anak, Najeela Shihab, itu adalah hal yang wajar. Berkali-kali membuka tutup pintu kulkas seolah merupakan kegiatan yang tidak membosankan, si kecil bisa melakukannya berkali-kali, karena dia sedang belajar.

Anak buka kulkas (Foto: Thinkstock)


"Mengulang-ngulang melakukan sesuatu itu bagian yang wajar dari proses belajar. Jadi mengapa melempar sesuatu sampai diulang, baca buku cerita juga maunya diulang-ulang terus, dan buka kulkas sendiri yang kitanya liat saja udah bosen tapi anak nggak, ya itu cara belajarnya batita," papar Najeela dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.

Perempuan yang akrab disapa Ela itu menambahkan, jika hal yang dilakukan anak bisa menyebabkan bahaya atau menimbulan kekhawatiran, seperti terjepit ketika membuka-tutup pintu, maka sebaiknya orang tua melakukan distraksi atau pengalihan perhatian.

Baca juga: Jangan Langsung Dua Bahasa, Begini Caranya Ajarkan Bahasa pada Anak

"Tapi kalaupun emang anak suka mainan buka-tutup, maka orang tua alihkan ke buka-tutup yang aman seperti mainan yang bisa dibuka-tutup. Jadi nggak dilarang sama sekali, nanti malah anak nggak bisa eksplorasi," sambung Ela.

Dikutip dari Health India, Jean Ispa, peneliti sekaligus profesor dari University of Missouri mengatakan orang tua yang memberikan kontrol terhadap anaknya ketika bermain dapat menimbulkan perasaan negatif pada anak. Anak akan merasa ruang geraknya terbatas.

"Perasaan negatif dapat membuat anak kesulitan mengembangkan kreativitasnya. Ibu yang selalu memberikan batasan ini-itu pada anaknya cenderung memiliki anak yang kurang kreatif dibandingkan dengan ibu yang sedikit melonggarkan aturan ketika anak bermain," imbuh Ispa.

Baca juga: Ayah Ini Tenangkan Bayinya yang Menangis dengan Trailer Star Wars


(vit/vit)

Berita Terkait