Dikatakan oleh dokter spesialis gizi klinik RSUD Tangerang Selatan, dr Dian Permatasari, SpGK, madu sebaiknya baru diberikan pada anak setelah ia berusia 1 tahun ke atas. Ini karena madu mengandung bakteri clostridium botulinum, yang dapat memengaruhi kesehatan anak.
Menurut dr Dian, ketika anak sudah berusia 1 tahun ke atas, madu mulai boleh diberikan sehari-hari. "Pilihnya madu yang khusus untuk anak-anak ya, madu balita begitu kan ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan dr Dian, dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya juga melarang pemberian madu pada anak berusia di bawah 1 tahun. dr Meta menjelaskan bahwa kandungan clostridium botulinum benar berbahaya dan bisa menyebabkan penyakit serius, bahkan kelumpuhan.
Bakteri clostridium bisa menyebabkan botulisme pada bayi. Ketika si kecil terkena botulisme, maka bisa terjadi kelemahan otot. Beberapa gejala botulisme di antaranya bayi jarang ingin menyusu, menangis dengan lemah, sembelit, dan kekuatan ototnya melemah.
Dikutip dari Mayo Clinic, selain madu, beberapa produk seperti sirup jagung juga kemungkinan mengandung bakteri clostridium meskipun belum bisa dibuktikan bahwa botulisme pada bayi terkait dengan konsumsi produk ini.
Oleh sebab itu, akan lebih aman jika sebelum mengenalkan madu atau asupan baru lainnya pada anak, orang tua sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.
Baca juga: Bayi Anda Mulai Belajar Makan? Jangan Beri Asupan Ini (ajg/vit)











































