Meski Berbohong Tidak Baik, Tapi Bisa Jadi Tanda Perkembangan Otak Anak Lho

Meski Berbohong Tidak Baik, Tapi Bisa Jadi Tanda Perkembangan Otak Anak Lho

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Minggu, 04 Des 2016 11:33 WIB
Meski Berbohong Tidak Baik, Tapi Bisa Jadi Tanda Perkembangan Otak Anak Lho
Foto: Thikstock
Jakarta - Berbohong bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk anak-anak. Nah, mungkin orang tua khawatir ketika anak melakukan kebohongan. Tapi tahukah Ayah dan Bunda bahwa bohong yang dilakukan anak bisa jadi tanda perkembangan otak anak.

Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani MPsi, Psikolog, umumnya anak mulai bisa berbohong saat berusia sekitar 5 tahun. Wanita yang akrab disapa Nina ini mengatakan bohong yang dilakukan setelah anak berusia 5 tahun merupakan indikator perkembangan kognitifnya sudah berjalan.

"Sebenarnya bagus, karena di usia sebelumnya tahap kognitifnya belum mengerti benar atau salah makannya anak belum bisa bohong," ucap Nina kepada detikHealth baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Studi Sebut Berbohong Tunjukkan Anak Punya Daya Ingat yang Baik

Lebih lanjut, Nina mengatakan ketika anak sudah memasuki usia 5 tahun, ia baru mulai mengerti konsep benar atau salah. Sehingga, di usia itu pun anak kerap mengatakan hal yang salah.

"Tapi tetap ya berbohong itu tidak baik dan tidak boleh dilakukan ya. Itu hanya menjadi tanda perkembangan kognitif yang bagus," tegas wanita yang praktik di klinik Tiga Generasi ini.

Dikutip dari Telegraph, sebuah penelitian menemukan bahwa semakin cepat anak mulai berbohong maka semakin cepat juga otaknya mengembangkan kecerdasan di tahun-tahun berikutnya. Selain itu, kemampuan berpikir anak pun disebut lebih baik.

"Orang tua tak perlu khawatir jika anak mereka berkata bohong. Anak yang berbohong memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik karena melibatkan beberapa proses otak, seperti mengintegrasikan sumber informasi dan memanipulasi data untuk keuntungannya," ujar Dr Kang Lee, Direktur Institute of Child Study di Toronto University sekaligus penulis penelitian.

Baca juga: Studi: Sering Dihukum Saat Berbohong, Anak Justru Makin Tidak Jujur


(rdn/vit)

Berita Terkait