"Walau cuma sebentar, yang penting bagaimana parenting behaviornya. Parenting behavior adalah perilaku kita saat melakukan pengasuhan pada anak. Nah parenting behaviornya mesti di level playing field yaitu ciptakan suasana yang akrab, hangat, dan komunikasi 2 arah," terang psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli MPsi, Psikolog.
Berkaca dari kondisi saat ini di mana banyak orang tua yang sama-sama bekerja, maka ketika tidak punya banyak waktu, yang penting Ayah dan Ibu bisa memanfaatkan momen kebersamaan dengan anak yang akrab dan hangat. Demikian disampaikan Vera dalam Konferensi Pers BebeHero Hi5 di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Terkadang Bahagia Itu Sesimpel Mengajak si Kecil Bermain
Kemudian, jangan lupa lakukan komunikasi dua arah. Misalnya saja dengan mengatakan 'I love you, yo love?' Secara langsung anak akan menjawab 'me'. Kemudian, ibu bisa menimplai lagi dengan kalimat 'I love you too'. Dengan komunikasi dua arah, bisa terjadi interaksi pula di antara orang tua dan anak.
"Jadi nggak sekadar anak disuruh main, disuruh nyontoh nyanyian misalnya. Libatkan juga peran orang tua, lakukan itu bersama-sama dengan anak. Meski waktu yang ada sedikit, tapi waktu yang ada benar-benar berkualitas untuk anak dan orang tua," tutur Vera.
Dalam kesempatan sama, marketing manager Bebelac Andi Airin mengatakan penting bagi orang tua memahami bahwa untuk jadi anak hebat, anak tidak hanya memerlukan kepintaran di bidang akademik saja. Tetapi, perlu pula dilengkapi dengan sifat empati dan rasa peduli yang baik.
"Anak nggak cuma pintar saja kalau mau jadi anak hebat tapi dia mesti cepat tanggap atau responsif dan punya rasa peduli. Memang lebih banyak role mendidik anak kan di ibu ya, tapi bukan berarti peran aktif ayahnya juga nggak dibutuhkan ya," kata Airin.
Baca juga: Ingat, Family Quality Time Bukan Sekadar Kumpul Bareng Lho (rdn/up)











































