"Berat badan ibu yang menyusui memang lebih cepat turun dibandingkan ibu yang tidak menyusui. Hal tersebut adalah karena seluruh zat dalam tubuh ibu, termasuk lemak, ditransfer ke bayi melalui ASI," tutur dokter laktasi dan ibu menyusui sekaligus ketua tim laktasi RS Permata Depok, dr Asti Praborini, SpA, IBCLC.
Selain itu, disampaikan oleh dr Asti, proses menyusui juga merupakan tantangan istimewa yang membutuhkan usaha serta tekad yang ekstra. Oleh sebab itu seorang ibu yang menyusui akan merasa lebih letih namun lebih sehat tentunya.
Baca juga: Galau Gemuk Pasca Melahirkan? Menyusui Bisa Jadi Kunci Langsingnya Lho
Dengan menyusui, ibu dapat terhindar dari obesitas dan berbagai penyakit seperti diabetes, darah tinggi, penyakit jantung, dan osteoporosis. Maka dari itu penting untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman yang cukup, seimbang, dan bergizi. "Jangan sampai ibu merasa lemas dan kelaparan, serta mengabaikan kesehatan ibu demi menyusui," sambung dr Asti.
Hal serupa juga dikatakan oleh nutrisionis Leona Victoria Djajadi. Saat menyusui, pemilihan asupan makanan yang tepat sangat dianjurkan bagi para ibu. Salah satu jenis asupan yang dianjurkan adalah sayur-sayuran. Selain mengandung banyak serat, sayur juga merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral bagi tubuh. Seperti diketahui, kebutuhan nutrisi ibu menyusui, termasuk vitamin dan mineral, juga tinggi.
Menurut Victoria, sayur juga merupakan salah satu asupan yang rendah kalori. Dengan begitu, mengonsumsi banyak sayur akan tetap menjaga asupan kalori agar tak melonjak atau terlalu tinggi, sehingga berat badan bisa kembali seperti semula juga membantu mempertahankan produksi ASI.
Baca juga: Terungkap! Ini Cara Terbaik Turunkan Berat Badan Pasca Melahirkan
(hrn/vit)