Jangan Terlalu Khawatir Ya Saat Anak Main 'Kotor-kotoran'

ADVERTISEMENT

Jangan Terlalu Khawatir Ya Saat Anak Main 'Kotor-kotoran'

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 08 Feb 2017 12:33 WIB
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kekhawatiran orang tua ketika anak bermain lumrah terjadi, termasuk ketika ayah atau ibu khawatir ketika anak bermain sesuatu yang kotor. Tak pelak, si kecil pun dilarang bermain kotor-kotoran.

Bermain kotor-kotoran dalam hal ini misalnya bermain tanah di halaman rumah atau bermain sesuatu yang 'taraf' kotornya masih dalam batas wajar. Nah, dengan anak bermain kotor-kotoran, itu akan membantu tubuhnya membangun sistem imun yang baik, demikian disampaikan Direktur Riset New Engalnd Biolabs di Massachusetts, Dr Sir Richard John Roberts.

"Terlalu baik higienitas, anak otomatis tidak terekspos lingkungan yang kotor dan itu membuat imunitasnya tidak terbentuk. Dengan kata lain, sistem imun anak prematur," kata Richard di sela-sela Medical Symposium di RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2017).

Baca juga: Trik Simpel Tingkatkan Imunitas si Kecil Agar Tak Gampang Sakit

Ia menjelaskan, ketika terekspos sesuatu yang kotor, sistem imun anak akan merespons dengan membentuk antibodi. Nah, antibodi ini bisa menjaga sistem kekebalan tubuh anak bahkan dalam jangka waktu panjang ketika ia terpapar virus atau bakteri.

"Jadi orang tua tidak perlu terlalu protektif. Biarkan anak sesekali bermain di luar, bermain kotor-kotoran. Sebab, tak sedikit orang tua yang menganggap bermain kotor-kotoran adalah sesuatu yang amat berbahaya bagi anak," tambah Richard.

Ketika anak terlalu banyak terekspos dengan sesuatu yang kotor, apa efek yang bisa terjadi? Richard mengatakan efek buruknya yakni anak bisa terinfeksi bakteri. Namun, itu jarang terjadi.

Richard menekankan, pada dasarnya masyarakat mesti mencintai bakteri. Sebab, masih banyak bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk melindungi tubuh. Ada beragam jenis bakteri di lingkungan sekitar dan untuk mengetahui mana bakteri baik dan apa manfaat spesifiknya, memang perlu dilakukan riset lebih lanjut.

"Kita dikelilingi bakteri dan itu bagus. Bukan sesuatu yang buruk. Sekitar 10 sampai 100 jenis bakteri hidup di dalam tubuh kita. Memang, banyak bakteri yang menyebabkan penyakit tapi banyak juga yang manfaatnya belum terungkap oleh kita," kata Richard yang juga pemenang Penghargaan Nobel 1993 untuk riset kategori obat medis di New England, USA ini.

Hadir dalam kesempatan sama, pendiri Tahir Foundation dan Mayapada Grup, Dato' Sri Prof Dr Tahir mengatakan pihaknya berharap terus bisa menghadirkan pembicara seminar yang berkualitas dalam rangka meningkatkan ilmu kesehatan di Indonesia.

"Kami senang Sir Richard berkenan datang ke Indonesia dan membagikan ilmunya. Selain Sir Richard, tahun ini kita juga akan undang 3 pembicara lain yang merupakan pemenang nobel untuk memperkuat pengembangan ilmu kesehatan di Indonesia," kata Tahir.

Baca juga: Studi Temukan Ada Anak yang Memiliki Imunitas Alami Terhadap AIDS

(rdn/vit)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT