Dijelaskan oleh psikiater anak Dr dr Tjhin Wiguna, SpKJ, bahwa dengan membiarkan anak makan sendiri maka akan ada stimulasi untuk gerakan motorik halusnya. Nah, bila anak selalu disuapi makanannya maka manfaat tersebut akan hilang.
"Padahal anak butuh interaksi, butuh bisa saling komunikasi, karena menurutku makan itu tidak semata-mata makan doang lho," ujar dr Tjhin dalam kegiatan 'Momen Fun Snacking Melalui Cerelac' di D'Lab, Jl Riau No. 1, Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Alasannya Jangan Memberi Makan Anak Sambil Bermain
dr Tjhin menambahkan bahwa belajar makan sendiri (self-feeding) harus dilatih sejak dini agar si anak aktif dalam berbagai hal nantinya. Saat anak sudah bisa menggenggam sesuatu ada baiknya untuk membiarkan ia makan sehingga jari-jarinya terstimulasi.
Anak yang belajar meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut diharapkan dapat menjadi lebih terampil dalam menggunakan tangannya untuk kegiatan positif lainnya seperti mewarnai atau menggambar.
"Semakin dia belajar untuk pegang sendiri, lama-lama otot-otot motorik halusnya atau otot-otot kecilnya ini jadi kuat. Saat dia lebih besar lagi kita merangsang dia self-feeding pakai sendok garpu sesuai dengan ukurannya lama-lama dia makin terampil, berarti semakin kuat lagi," pungkas dr Tjhin.
Baca juga: Camilan Sehat Bisa Latih Motorik dan Penuhi Nutrisi Anak
(vit/vit)











































