Ini yang Dirasakan Ibu Hamil Saat Ketubannya Pecah

Jakarta - Bayi yang akan lahir ditandai dengan pecahnya ketuban sang ibu. Meski sama-sama memiliki pengalaman air ketuban pecah, namun kondisi ibu yang satu berbeda dengan lainnya. Tidak semua ibu hamil punya pengalaman pecah ketuban yang dramatis di mana banyak terdapat genangan air dan darah.

Berikut ini daftar gejala yang dialami ibu hamil saat ketubannya pecah, seperti dikutip dari Boldsky, Rabu (8/5/2013):

1. Menetes

Pada kebanyakan perempuan, tanda awal ketuban pecah adalah dirasakannya sesuatu yang menetes. Rasanya mirip dengan ketika ada aliran darah menstruasi.

2. Menyembur

Beberapa perempuan setuju bahwa saat ketuban pecah ada sensasi semburan cairan yang berlebihan. Sebagian perempuan menyebut sensasi semburan itu datang bersama aliran air yang deras. Semburan ini terasa parah saat ibu hamil berdiri lantaran adanya gravitasi. Baringkan ibu hamil agar air ketubannya tidak banyak mengalir.

3. Letupan

Beberapa ibu hamil yang akan melahirkan merasa ada letupan saat air ketubannya pecah. Bahkan ada yang mendengar adanya suara letupan.

4. Cairan hangat

Cairan ketuban sangat hangat dan terasa seperti kencing. Cairan ketuban juga mungkin memiliki jejak darah. Bedanya dengan urine, urine berwarna kekuning-kuningan dan bening, sedangkan air ketuban agak keruh dan bercampur dengan lanugo atau rambut halus janin dan mengandung vernik kaseosa (lemak pada kulit janin).

5. Peningkatan Rasa Sakit

Kebanyakan perempuan tidak menyadari bahwa nyeri persalinan dan kontraksi dapat terjadi meski ketuban tidak pecah. Jadi setelah adanya tekanan di masa awal akan melahirkan, seorang ibu akan merasa sensasi sakit yang intensif karena kontraksi. Inilah saat di mana ibu harus mendorong bayinya keluar.

Air ketuban sangat penting karena berfungsi sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan. Tak hanya itu, air ketuban juga berfungsi untuk melindungi dan mencegah tali pusar dari kekeringan. Jika tali pusar kering dapat menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.

Air ketuban juga berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara. Keberadaan air ketuban pun memungkinkan janin bergerak lebih bebas, juga membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik.

Saat persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka. Nah, ketika kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir.


(vit/mer)