Padahal terus berolahraga selama masa kehamilan dapat menambah energi, memperkuat otot, menurunkan berat badan, menanggulangi insomnia serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Mood ibu hamil yang rutin olahraga juga lebih baik, meski latihannya baru dilakukan ketika hamil.
Studi terbaru pun menunjukkan olahraga dapat berdampak positif terhadap si bayi. Ini dia lima latihan terbaik untuk si ibu hamil seperti halnya dilansir Foxnews, Selasa (24/9/2013).
1. Prenatal Yoga
|
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
|
"Jadi jika Anda rutin berlatih yoga selama masa kehamilan, maka Anda akan merasakan kemudahan saat melahirkan dan juga ketika memasuki masa pemulihan," tutur Desi Bartlett, pencipta "Prenatal Yoga" dan "Yoga for Beginners."
Namun pastikan hindari berbaring di atas perut, melakukan gerakan-gerakan cepat, sit-up, menahan napas dan berbaring telentang setelah memasuki minggu ke-20.
"Ketika menentukan tempat untuk berlatih yoga, pilih saja kelompok kecil dan seorang instruktur yang telah melakukan pelatihan prenatal yoga minimal selama 100 jam," saran Anne Martens, pendiri "Bella Bellies", sebuah program kebugaran khusus untuk wanita hamil.
2. Jalan Kaki
|
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
|
3. Berenang
|
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
|
Pastikan saja Anda masuk ke dalam kolam secara perlahan-lahan karena melompat ke kolam dapat menyebabkan air masuk ke dalam kanal vagina. Dan karena bayi Anda tidak dapat mengontrol suhu di dalam rahim, pastikan juga air yang ada di kolam renang tidaklah terlalu panas.
4. Dansa
|
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
|
"Tapi hindari terlalu banyak membungkuk ke depan dan sedikit longgarkan sendi Anda agar tidak merenggangkan ligamen secara berlebihan," kata Marten. Bisa juga dengan memanfaatkan jasa instruktur dansa yang berpengalaman melatih wanita hamil.
5. Latihan Ketahanan
|
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
|
Lagipula latihan ketahanan dapat membantu menjaga otot dan tulang agar tetap kuat, termasuk meningkatkan daya tahan Anda. Ini penting di masa kehamilan dan persalinan atau setelahnya dimana Anda harus menggendong bayi siang dan malam.
Namun hindari mengangkat beban melebihi kemampuan karena ini akan merenggangkan seluruh sendi di tubuh. Saat melakukannya, jangan tahan nafas Anda juga jika tak ingin tercipta tekanan di dalam perut yang dapat melemahkan otot core (otot perut, punggung dan di sekitar pinggul). Kalau dibiarkan, ini akan menyebabkan hernia, penurunan kadar oksigen dalam darah, menaikkan tekanan darah, hingga membuat ketuban pecah, meski hal ini jarang terjadi.
"Dan karena kenaikan progesterone menghalangi jaringan otot berkontraksi dan terkoneksi seperti sebelumnya, mungkin Anda memang ingin menggunakan beban yang lebih ringan dari biasanya," saran Martens.
Halaman 7 dari 6











































