Pentingnya USG Saat Hamil, Tak Hanya untuk Tahu Jenis Kelamin Bayi

Pentingnya USG Saat Hamil, Tak Hanya untuk Tahu Jenis Kelamin Bayi

- detikHealth
Jumat, 11 Apr 2014 10:00 WIB
Pentingnya USG Saat Hamil, Tak Hanya untuk Tahu Jenis Kelamin Bayi
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Saat melakukan pemeriksaan USG, kebanyakan calon orang tua berharap dapat mengetahui jenis kelamin si jabang bayi sebelum lahir. Namun, USG tak hanya berguna untuk mengetahui jenis kelamin bayi, tetapi juga mendeteksi kelainan bayi sejak dini.

USG (ultrasonography) merupakan teknik pencitraan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar bayi dalam rahim. Hasil gambar USG dapat membantu dokter mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan menentukan bagaimana kemajuan kehamilan Anda. Gambar USG juga memberikan kesempatan untuk mempelajari profil bulanan bayi sebelum persalinan.

"USG nggak hanya untuk menentukan jenis kelamin, tetapi juga untuk menemukan kelainan pada janin," tutur dr Ivan R. Sini, MD FRANZCOG, GDRM, SpOG, Ketua Indonesian Reproductive Science Indonesia (IRSI), saat ditemui di RSU Bunda, Menteng, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (11/4/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan USG sering dilakukan selama trimester pertama untuk mengkonfirmasi kehamilan, dan selama trimester kedua untuk memantau perkembangan anatomi janin. Dokter biasanya menggunakan USG untuk mengetahui:

1. Konfirmasi kehamilan dan lokasinya
Beberapa embrio berkembang di tuba falopi bukan di rahim. Pemeriksaan USG dapat membantu dokter dan penyedia layanan kesehatan untuk mendeteksi kehamilan tuba (ektopik) atau kehamilan di luar rahim.

2. Menentukan usia kehamilan bayi
Mengetahui usia bayi dapat membantu dokter menentukan tanggal jatuh tempo dan melacak berbagai tonggak selama kehamilan Anda.

3. Konfirmasi jumlah bayi
Jika dokter mencurigai kehamilan ganda atau kembar, USG dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi jumlah bayi. Semakin banyak jumlah bayi yang dikandung, maka dapat meningkatkan risiko pada kehamilan dan persalinan.

4. Evaluasi pertumbuhan bayi
Dokter dapat menggunakan USG untuk menentukan apakah bayi Anda tumbuh pada tingkat normal. USG dapat digunakan untuk memantau pergerakan bayi, pernapasan dan juga detak jantung.

5. Mempelajari plasenta dan tingkat cairan ketuban
Plasenta memberikan bayi nutrisi penting dan darah yang kaya oksigen. Terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban (cairan yang mengelilingi bayi di rahim selama kehamilan) atau komplikasi dengan plasenta perlu mendapat perhatian khusus.

6. Mengidentifikasi cacat lahir
USG dapat membantu dokter mendeteksi berbagai cacat lahir.

7. Menyelidiki tanda-tanda atau gejala komplikasi
Jika Anda memiliki perdarahan atau komplikasi lain, USG dapat membantu dokter menentukan penyebabnya.

8. Tes prenatal lainnya
Dokter mungkin menggunakan USG untuk memandu penempatan jarum selama tes prenatal tertentu, seperti amniocentesis atau chorionic villus sampling.

9. Menentukan posisi janin sebelum persalinan
Persalinan caesar mungkin diperlukan jika bayi berada dalam posisi yang abnormal.

USG tidak dianjurkan hanya untuk mengetahui jenis kelamin bayi, tapi mungkin bonus bagi orang tua yang penasaran ketika USG dilakukan untuk alasan medis. Demikian pula USG tidak dianjurkan semata-mata untuk tujuan memproduksi video atau gambar kenang-kenangan.

"USG punya keterbatasan. Tidak perlu yang 3 atau 4 dimensi, kalau dokternya tidak paham yang percuma. Cukup yang 2 dimensi tapi dibutuhkan ketepatan diagnosis dokter untuk menentukan kelainan pada janin," papar dr Ivan.

(mer/vit)

Berita Terkait