dr Hari Nugroho, SpOG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo mengibaratkan jantung layaknya pompa yang bertugas menyerap air dari dalam tanah. Dengan posisi berdiri, beban kerja pompa jantung akan lebih besar karena posisinya yang tinggi.
"Risikonya bisa kurang suplai darah ke otak walaupun untuk usia kandungan tiga atau empat minggu kondisi ini sangat jarang terjadi," kata dr Hari saat dihubungi detikHealth, Kamis (17/4/2014).
Risiko berkurangnya suplai darah makin besar seiring bertambahnya usia kehamilan. Biasanya, ketika usia kehamilan enam atau tujuh bulan, risiko kekurangan suplai darah lebih besar. Kendati begitu, dr Hari mengingatkan bukan berarti ibu hamil dengan usia kandungan di bawah enam atau tujuh bulan bebas risiko ini.
"Akibat yang ditimbulkan antara lain pingsan dan kehilangan kesadaran. Lagi berdiri, tahu-tahu ibu hamilnya bisa jatuh nggak sadarkan diri," imbuh dr Hari.
Agar kondisinya tetap terjaga, dokter kandungan dari RS Bunda Jakarta, dr Aryando Pradana SpOG memberikan beberapa tips agar ibu hamil bisa nyaman dalam perjalanan ketika bepergian. Pria yang akrab disapa dr Nando mengingatkan selalu bawa minum karena kebutuhan cairan ibu hamil 12 gelas sehari. Siapkan juga kantung plastik sebagai antisipasi mual dalam perjalanan.
"Selain itu pintar-pintar menyesuaikan waktu berangkat karena ibu hamil kan jalannya juga harus lebih pelan. Terlalu kencang berjalan atau bahkan lari bisa membuat perut kontraksi dan tak jarang berakibat pada kelahiran prematur," terang dr Nando.
(rdn/up)











































