Menanggapi hal ini, dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan sebaiknya ibu hamil tidak memakai pantyliner ketika ibu hamil mengalami keputihan. Dikhawatirkan, keputihan yang dialami justru makin parah.
"Dengan memakai pantyliner, nanti vaginanya makin tidak bisa bernapas sehingga makin lembab. Lebih baik diberi antibiotik intravagina jika memang sudah merasa sangat tidak nyaman," kata dr Hari ketika berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (9/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, keputihan selama hamil wajar karena perubahan hormon yang terjadi saat hamil maupun setelah melahirkan bisa menyebabkan keluarnya cairan putih tersebut. Seperti dikatakan dr Frizar Irmansyah, SpOG dari RS Pusat Pertamina, sejauh warna cairan tidak berubah menjadi kehijauan, keluarnya cairan putih dari Miss V masih normal.
"Keputihan saat hamil baru dikatakan tidak normal apabila sudah menyebabkan tumbuhnya jamur dan bakteri. Maka dari itu sebaiknya ibu hamil rajin-rajin mengganti celana dalam karena ibu hamil cenderung lebih sering basah di daerah kemaluan," tutur dr Frizar.
"Sehingga harus dipastikan bahwa pakaian dalamnya selalu diganti dengan yang bersih. Kalau tidak dijaga ya akan tumbuh jamur. Oleh sebab itu orang hamil harus sering ganti celana dalam, karena celana dalamnya sering basah," tutupnya.
(rdn/ajg)











































