Hannes Schwandt, PhD, ekonom Princeton University’s Center for Health and Wellbeing mengatakan banyak literatur ilmiah yang kerap menghubungkan bulan pertama kehamilan dengan beberapa keadaan bayi seperti tinggi dan berat badan, harapan hidup dan kesehatannya.
"Namun patut diingat bahwa hasil tersebut belum memperhitungkan status sosial ekonomi ibu dan usia saat hamil di mana dua faktor tersebut sangat berpengaruh pada kondisi anak," tutur Schwandt dalam sebuah wawancara dan dikutip pada Minggu (26/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, influenza kerap disebut sebagai faktor penunjang terjadinya kelahiran prematur. Meski begitu, Schwandt menegaskan bukan berarti Anda sebaiknya menghindari proses pembuahan sebelum bulan Mei. Dalam beberapa periode flu bisa saja datang lebih cepat. Hal terbaik menurut Schwandt adalah jangan lupa untuk melakukan vaksinasi flu saat masa kehamilan supaya bayi dan ibu bisa lebih terlindungi.
Bulan lain yang dianggap berkaitan dengan kondisi fisik anak yakni November. Berdasarkan studi tahun 2014 dalam Journal of Sports Medicine, anak yang lahir di bulan November bisa lari 10% lebih cepat, melompat 12% lebih tinggi dan 15% lebih kuat. Tim peneliti menduga ibu yang hamil di bulan November (termasuk periode musim panas) lebih mungkin terpapar sinar matahari.
"Apalagi kita tahu bahwa vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pun wanita hamil harus mendapat minimal 600 unit takaran internasional vitamin D per harinya," imbuh Schwandt.
Sebaliknya, pada 2013 peneliti dari Queen Mary University of London menemukan bayi yang lahir di bulan Mei memiliki kadar vitamin D 20% lebih rendah dibandingkan mereka yang lahir di bulan November. Akibatnya, di kemudian hari diprediksi bayi-bayi tersebut berisiko tinggi terkena multiple sclerosis.
Selain itu, bayi yang lahir di bulan Mei juga memiliki autoreaktif T-cell dua kali lebih banyak yang berpotensi bisa mengacaukan sistem imun tubuh. Peneliti menekankan, mengapa bayi yang lahir di bulan Mei dan November memiliki perbedaan kadar vitamin D yakni akibat hubungan paparan sinar matahari dan risiko multiple sclerosis.
"Peneliti tidak melihat hubungan sebab akibat, hanya melihat korelasinya saja. Di luar itu semua, sah-sah saja kapan Anda hamil asalkan hal terpenting yang harus dilakukan adalah persiapkan kehamilan Anda dan jagalah kesehatan dengan tetap beraktivitas fisik, mengasup makanan bergizi, dan hindari stres," pesan Schwandt.
(rdn/up)











































