Ya, diakui wanita 39 tahun ini, latihan CrossFit memang sudah ia tekuni sejak 3 tahun lalu bahkan sebelum ia mengandung anak pertamanya. Selain itu, Kat percaya bahwa olahraga bermanfaat bagi kesehatan dia dan bayinya.
"Saat di tempat kerja bahkan mengangkat wadah air saja saya rasanya malas sekali. Tapi jika sudah di gym, saya begitu bersemangat melakukan berbagai macam latihan seperti senam, latihan kardio, bahkan angkat beban," kisah Kat, dikutip dari Mirror, Kamis (27/11/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa halangan, aksi Kat yang kerap dianggap nekat ini kadang mendapat kritikan dari orang di sekitarnya. Misalnya sang ibu yang selalu memperingatkan Kat untuk mengurangi jatah latihannya dan justru menyuruhnya untuk menghabiskan waktu di rumah. Namun, Kat tetap rutin latihan 4-5 kali seminggu.
"Hamil bukan alasan bagi wanita tidak bisa aktif. Beratus-ratus tahun lalu zaman nenek moyang kita mereka tetap bertani meski sedang hamil. Saat hamil Anda tetap bisa bekerja, berenang, dan olahraga, itupun baik untuk kita dan si kecil," lanjut Kat.
Ia mengingatkan, seperti pesan bidan padanya, ketika berolahraga di saat hamil, selalu ukur kemampuan tubuh masing-masing, Jika dirasa latihan terlalu berat, kurangi atau gantilah dengan olahraga yang lebih ringan. Seperti yang dilakukan Kat, push up selama ia hamil dilakukan dengan bertumpu pada kotak. Tujuannya, agar perutnya tak menyentuh lantai langsung dan tertekan.
Jason sendiri mengaku sangat mendukung apa yang dilakukan Kat karena selama ini pun Kat baik-baik saja dan ia justru merasa kehamilannya lebih sehat dengan rajin berolahraga. "Saya tetap memperhatikan kesehatan Kat dan kami sudah tidak sabar untuk segera menjadi orang tua," ujarnya.
(rdn/ajg)











































