Salah satu kondisi kehamilan yang tidak normal adalah sedikitnya air ketuban. Hal ini membuat perut ibu hamil (bumil) terasa sakit jika janin bergerak.
dr Tirsa Verani, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital mengatakan ada beberapa sebab mengapa air ketuban bumil sedikit. Sebab pertama, bisa terjadi karena keputihan yang umum terjadi pada bumil.
"Jadi bisa saja itu keputihan. Keputihan menyebabkan air ketuban merembes secara sedikit-sedikit dan seringkali bumil nggak sadar kalau air ketubannya merembes," tutur dr Tirsa, dalam diskusi. Healthy Skin and Happy Pregnancy yang diadakan di Brawijaya Women and Children Hospital, Jl Taman Brawijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti ditulis Minggu (19/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Tirsa mengingatkan bumil agar selalu waspada jika ada cairan yang keluar dari vagina. Cairan yang keluar bisa karena keputihan, cairan kencing atau urin dan bisa juga air ketuban. Karena dibutuhkan pemeriksaan dokter atau bidan untuk mencari penyebabnya.
Kedua, air ketuban bumil sedikit juga bisa terjadi karena adanya kelainan pada organ janin. Untuk yang satu ini, dokter harus melakukan pemeriksaan menyeluruh melalui ultra sonografi (USG) untuk melihat adanya kemungkinan kelainan organ pada janin.
"Jadi jangan takut, USG itu aman untuk ibu hamil. Akan dilihat apa penyebabnya air ketuban sedikit. Karena bisa saja ada kelainan organ di dalam tubuh janin sehingga memengaruhi air ketuban ibu," ungkapnya.
Jika sudah dilakukan dua pemeriksaan tersebut dan hasilnya negatif, besar kemungkinan masalah ada pada bumil. Hal ini dikarenakan nutrisi serta gizi bumil yang kurang terpenuhi.
"Harus dilihat juga kecukupan gizinya. Perbanyak makanan sehat, karena bisa saja nutrisinya yang kurang sehingga produksi air ketuban sedikit. Minum air putih lebih banyak juga dapat membantu," urainya lagi.
Baca juga: Pada Kehamilan Pertama, Peran Suami Sangat Penting untuk Jaga Bumil Tetap Happy
(rsm/up)











































