Menurut dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, sumbatan pada tuba falopi yang membuat sel telur tidak bisa tersalur ke rahim dan bertemu sperma bisa disebabkan adanya keradangan pada panggul dan paling sering penyebabnya adalah infeksi chlamydia atau gonorrhea.
"Kondisi lain adalah terjadinya endometriosis, perlengketan karena riwayat operasi sebelumnya seperti usus buntu, radang usus, TBC usus, dan operasi di bagian panggul lainnya," kata dr Hari saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (5/5/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sulit hamil, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi gejala tersumbatnya tuba falopi. Namun, dikatakan dr Hari gejala yang muncul tergantung dari penyebabnya. Apabila karena radang panggul, seringkali keluhan yang dirasakan adalah nyeri perut bawah dan memberat bila berhubungan seks serta kadang disertai keputihan, hingga keluarnya nanah dari vagina.
Lain lagi jika penyebabnya adalah endometriosis. Seringkali keluhannya adalah nyeri hebat saat haid hingga beberapa hari. Durasi nyeri haid pun makin lama makin memanjang dan seringkali disertai nyeri saat berhubungan seks.
Guna mengatasi tuba falopi yang tersumbat, dr Hari mengatakan bisa dilakukan operasi rekonstruksi apabila sumbatannya tidak terlalu hebat. Sebaliknya, apabila sumbatan terlalu hebat dan rekonstruksi tidak berhasil melalui operasi, disarankan untuk melakukan bayi tabung.
"Jadi dengan kata lain, jika sumbatan terlalu hebat dan tidak bisa direkonstruksi dengan operasi, jika ingin punya anak berarti harus melakukan program bayi tabung," pungkas dr Hari.
Baca juga: Kena Kanker Prostat, Apakah Seorang Pria Bisa Jadi Mandul? (Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)











































