"Setahun setelah menikah saya memang KB dan setelah itu saya ingin punya anak tapi selama dua tahun tak kunjung membuahkan hasil. Dokter mengatakan ada sumbatan di tuba fallopi dan saya harus menjalani program bayi tabung. Tapi, saya benci dengan jarum dan harus menjalani terapi hormon. Akhirnya saya mencoba jalan lain," tutur Pamela.
Adhesi yang terdiri dari jaringan parut internal yang terbentuk pasca operasi, infeksi, atau trauma bisa membuat tuba fallopi tersumbat. Jika lendir yang melapisi tabung fallopi terlalu tebal, kondisi ini bisa memperparah sumbatan yang ada. Akibatnya, sel talur tidak bisa menuju ke rahim dan tidak bisa terjadi pembuahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih menjalani program bayi tabung, Pamela memilih pergi ke klinik fisioterapi di Florida, Clear Passage. Fisioterapis sekaligus pendiri Clear Passage, Belinda Wurn mengatakan mereka akan merasakan dan memeriksa semua organ di perut dan panggul. Jika ditemukan jaringan atau organ yang tidak mengalami pergerakan ke arah tertentu, maka akan dilakukan terapi berupa pemijatan.
"Dengan tangan, kami akan meregangkan organ atau jaringan ke arah tersebut sampai jaringan dan perlengketan bisa terbuka sehingga ada saluran pada tabung fallopi. Terapi ini dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan durasi per sesi 40 menit," kata Belinda kepada Fox News, dan dikutip pada Selasa (5/5/2015).
Pamela sendiri mengaku ketika menjalani terapi ini, awalnya memang terasa tidak nyaman. Namun, ia bahagia karena delapan bulan pasca terapi dia berhasil hamil dan melahirkan anak pertamanya, Brianna. Dalam studi retrospektif dalam journal Alternative Therapies in Health and Medicine terhadap 1.392 wanita tidak subur, terapi pijat menunjukkan tingkat keberhasilan membuka sumbatan tuba fallopi sampai 60 persen.
Sebanyak 57 persen perempuan pun berhasil hamil setelah sumbatan tuba fallopinya berhasil terbuka. Direktur medis Celar Passage, dr Richard King mengatakan Pamela masih memiliki kesempatan besar untuk memiliki anak keduanya. Sebab, 'efek' pembukaan sumbatan pada tuba fallopinya dikatakan dr King bisa berlangsung lama.
Terlepas dari apa yang dialami Pamela, spesialis kesuburan dr Joel Batzofin dari New York Fertility Services menuturkan terapi seperti ini memang bisa berhasil pada beberapa orang. Namun, ia mengingatkan banyak faktor yang harus dikaitkan dengan keberhasilan terapi ini. Misalnya durasi infertilitas, berat badan, usia, penyakit kronis yang dimiliki, serta faktor kesuburan suami.
"Perlu penelitian lebih lanjut tentang terapi ini. Apalagi, beberapa wanita bisa menghasilkan lendir yang tebal dan ini melekat pada tabung fallopi hingga bisa menimbulkan sumbatan. Kondisi ini pastinya bisa mudah diatasi dengan fisioterapi. Tapi belum tentu jika sumbatan disebabkan hal lain, akan mudah membuka sumbatan tersebut. Meskipun saya akui terapi ini bisa saja berhasil pada beberapa wanita," papar dr Batzofin.
Baca juga: Wanita yang Jalani Operasi Usus Buntu Takkan Mandul
(Radian Nyi Sukmasari/Ajeng Anastasia Kinanti)











































