Ingin Hamil Kembar? Perhatikan Dulu Risiko-risikonya

Ingin Hamil Kembar? Perhatikan Dulu Risiko-risikonya

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 14 Jan 2016 18:04 WIB
Ingin Hamil Kembar? Perhatikan Dulu Risiko-risikonya
Foto: thinkstock
Jakarta - Lewat bantuan teknologi reproduksi saat ini pasangan dapat dengan mudah memiliki kehamilan kembar. Namun demikian dokter tak merekomendasikan hal tersebut karena lebih berisiko dibandingkan dengan kehamilan tunggal normal umumnya.

Dr dr Agus Supriyadi, SpOG(K), dari RSAB Harapan kita mengatakan risiko pertama yang jelas adalah bayi akan lahir prematur. Rahim punya kapasitas yang terbatas dan dengan kehamilan kembar ruang untuk bayi tumbuh besar selama 9 bulan tentu akan terbagi.

dr Agus mencontohkan misalnya pada kasus kelahiran kembar lima dari Cirebon, para bayi terpaksa harus dilahirkan prematur dengan berat lahir rata-rata 1 kilogram. Paru-parunya belum berkembang sempurna sehingga harus dibantu dengan alat pernapasan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Selamat! Wanita dari Cirebon Ini Lahirkan Bayi Kembar Lima

Selain itu risiko juga ada untuk ibunya. Misalnya saat melahirkan berisiko pendarahan yang besar. Sementara selama periode kehamilan, gejala seperti morning sickness yang dialami juga bisa lebih berat.

"Waktu hamil terjadi perenggangan abdomen yang luar biasa besar jadi ibu mual-mual muntahnya juga lebih hebat dan konstraksi juga lebih sering. Organ juga kan terdorong oleh rahim yang membesar si ibu bisa lebih sesak," kata dr Agus.

"Kalau di program bayi tabung justru kita bilangnya program yang sukses itu ya yang hamilnya nggak kembar," pungkasnya.

Baca juga: Bayi Kembar Lima dari Cirebon Sudah Lepas Alat Bantu (fds/vit)

Berita Terkait