Studi: Pil KB Tak Berkaitan dengan Risiko Bayi Lahir Cacat

Studi: Pil KB Tak Berkaitan dengan Risiko Bayi Lahir Cacat

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 14 Jan 2016 19:10 WIB
Studi: Pil KB Tak Berkaitan dengan Risiko Bayi Lahir Cacat
Foto: thinkstock
Jakarta - Karena tiap alat kontrasepsi memiliki kegagalan, bukan tak mungkin ibu bisa 'kebobolan' alias hamil meski sudah mengonsumsi pil KB. Penggunaan pil KB pun kerap dikaitkan dengan risiko bayi yang nantinya lahir cacat. Namun, sebuah studi baru-baru ini menyangkalnya.

Dari data 800.000 kelahiran di Denmark, peneliti ingin membandingkan wanita yang melahirkan bayi dengan cacat lahir dan yang tidak untuk melihat apakah penggunan pil KB memiliki efek pada kondisi itu. Salah satu peneliti, Brittany Charlton, ScD mengatakan ia dan timnya ingin menyelidiki apakah penggunaan kontrasepsi oral sesaat sebelum atau selama kehamilan berkaitan dengan peningkatan risiko lahir bayi cacat.

Dari data tersebut, diketahui 68 persen wanita sudah mengonsumsi pil KB tapi sudah berhenti tiga bulan sebelum diketahui hamil, 21 persen tidak menggunakan pil KB, delapan persen wanita berhenti mengonsumsi pil KB kurang dari tiga bulan sebelum ia hamil, dan satu persen mengonsumsi pil setelah hamil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total, ada 2,5 persen bayi yang lahir cacat tapi jumlah itu sama saja jumlahnya baik pada ibu yang menggunakan pil KB atau tidak. Temuan utama kami yakni tidak ada peningkatan risiko memiliki anak cacat lahir akibat penggunaan kontrasepsi oral," kata Charlton kepada Fit Pregnancy.

Karena pil KB mengandung hormon seks, menurut Charlton ada kekhawatiran bahwa itu bisa membahayakan perkembangan bayi. Meskipun, penulis studi tidak mengetahui jelas berapa lama efek hormon tersebut bekerja setelah penghentian konsumsi pil.

Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tiga bulan setelah berhenti mengonsumsi pil KB, terdapat pengaruh pada kadar vitamin A dan folat yang terkait dengan risiko bayi lahir cacat. Charlton menekankan, pada studinya kali ini, kelompok wanita yang diamati amat besar sehingga kondisi cacat lahir bisa dianalisis sekaligus.

Baca juga: Sudah Minum Pil KB Kok Masih Hamil?

Sedangkan, studi-studi sebelumnya ada pula yang mengaitkan konsumsi pil KB dengan cacat lahir seperti bibir sumbing, cacat di bagian tubuh tertentu, dan gastoschisis (munculnya lubang di perut). Selain itu, dalam studi ini, Charlton dan timnya berpatokan pada catatan medis dan resep yang didapat para wanita.

"Kami tidak mensurvei secara personal para wanita sedangkan kita tahu wanita bisa saja menggunakan pil KB tidak sesuai aturan. Jika memang Anda ingin merencanakan kehamilan, tidak ada salahnya berdiskusi dulu dengan dokter. Penyedia layanan kesehatan bisa saja masih merekomendasikan penghentian kontrasepsi oral beberapa bulan sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan anak tidak terpapar hormon seks dari luar," terang Charlton.

Ia menegaskan, studi ini bisa meyakinkan bahwa wanita yang hamil setelah berhenti atau bahkan ketika menggunakan kontrasepsi oral tidak perlu terlalu khawatir jika anaknya akan lahir cacat. Namun, tetap diperlukan konsultasi dengan tenaga medis terkait dengan perencanaan kehamilan Anda ke depannya.

Baca juga: Pakai KB Spiral atau Pil KB Bikin Badan Tambah Melar? Ini Kata Dokter (rdn/vit)

Berita Terkait