Alat Ini Bisa Bantu Kurangi Nyeri Ibu Saat Bersalin

Alat Ini Bisa Bantu Kurangi Nyeri Ibu Saat Bersalin

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Minggu, 17 Jan 2016 10:00 WIB
Alat Ini Bisa Bantu Kurangi Nyeri Ibu Saat Bersalin
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat tiba waktu melahirkan, semua ibu pasti merasakan nyeri yang dapat berakibat pada lamanya waktu bersalin. Nah, alat bernama Pain Digital Accupressure (PDA) ini bisa mengurangi nyeri yang dialami ibu saat bersalin.

PDA merupakan alat yang diciptakan dari kerjasama antara Prof Dra Setyowati, SKp, M.App.Sc, PhD, mahasiswa S3 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), dan seorang profesor dari Fakultas Teknik, juga dari UI. Alat ini sudah diujicobakan pada manusia dan sedang menunggu proses perolehan hak paten dari Kementerian Kehakiman, baru setelah itu akan diproduksi.

Dijelaskan Prof Wati, alat ini nantinya ditaruh di empat titik dengan terdapat semacam kabel seperti EKG. Lalu remot PDA akan dipegang si ibu dan saat bersalin lalu ibu kesakitan, remot dapat dipencet kemudian rasa nyerinya berkurang. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada suatu getaran yang diatur dengan frekuensi dan amplitudo. Waktu dipencet, akan merangsang empat titik itu mengeluarkan oksitosin dan menekan hormon estrogen, sehingga ibu bisa lebih rileks," tutur Prof Wati usai upacara pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI) di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/1/2016).

Baca juga: Wah, Boneka Ini Bisa Dipakai Dokter Latihan Bantu Persalinan Pasien

Dari uji coba terhadap 38 ibu di salah satu puskesmas di daerah Cisalak, meski nyeri ibu berkurang, tetapi kontraksi yang dialami ibu tetap. Dengan ibu merasa rileks dan tidak nyeri lagi tapi kontraksi tetap berlanjut, maka proses persalinan bisa berjalan lebih cepat.

Saat melihat efek samping pada si bayi, dikatakan Prof Wati detak jantung bayi pun bagus meski rasa nyeri ibu sudah berkurang. Namun, uji coba Prof Wati dan timnya ini hanya dilakukan oleh ibu hamil yang tidak memiliki komplikasi. Pada ibu yang melahirkan pertama kali, terdapat perbedaan di mana waktu bersalin pada mereka yang tidak dipakaikan PDA enam jam lebih lama.

"Dengan alat ini ibaratnya partus yang lama itu kita putus dengan mengurangi nyeri yang dirasakan ibu. Karena, partus yang lama bikin ibu nyeri dan merasa ketakutan karena hormon stres tinggi lalu cemas, kemudian nyeri berlanjut dan ibu bisa tidak berhasil melahirkan," kata Prof Wati.

Menurut Prof Wati, kelahiran premi atau anak pertama memang relatif lebih lama dan hal itu alamiah mengingat vagina wanita baru pertama kali melahirkan. "Nanti di kehamilan selanjutnya ibaratnya vagina sudah lebih elastis sehingga lebih mudah proses persalinannya," pungkas Prof Wati.

Baca juga: Kalau Ada Tanda Ini, Berarti Sudah Waktunya Ibu Hamil Tua Pergi ke RS (rdn/vit)

Berita Terkait