Patut Dicoba, 3 Cara Redakan Cemas dan Takut Berlebih Jelang Persalinan

Patut Dicoba, 3 Cara Redakan Cemas dan Takut Berlebih Jelang Persalinan

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 12 Feb 2016 09:35 WIB
Patut Dicoba, 3 Cara Redakan Cemas dan Takut Berlebih Jelang Persalinan
Foto: thinkstock
Jakarta - Jelang waktu melahirkan, ibu bisa merasa tidak sabar untuk melihat buah hatinya. Tapi di sisi lain, bisa pula muncul rasa cemas dan takut berlebih terhadap proses persalinan, entah takut akan rasa sakit saat bersalin atau terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Menjadi hal yang umum jika Anda merasa stres dan cemas jelang waktunya melahirkan, Kenyataannya, satu dari empat wanita mengalami hal ini," tutur Dr Wendy van Zuijlen, peneliti di School of Medical Sciences, University of New South Wales.

Namun jangan khawatir, sebab ada cara-cara yang bisa dilakukan ibu untuk mengurangi ketakutan dan kecemasannya jelang melahirkan, yang sudah terbukti secara ilmiah. Apa saja? Berikut cara-cara tersebut seperti dikutip dari Essential Baby, Jumat (12/2/2016):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berlatih yoga antenatal

Studi di Inggris baru-baru ini menunjukkan bahwa kelas yoga antenatal bisa membantu perasaan cemas dan takut ibu jelang waktu persalinan. Dalam studi ini, peneliti mengamati 51 wanita hamil trimester kedua dan trimester ketiga awal. Lebih dari setengah wanita mengikuti kelas yoga selama delapan minggu.

Peneliti menemukan ibu hamil yang ikut kelas yoga memiliki kadar hormon kortisol yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak ikut kelas yoga antenatal. Selain itu, ibu hamil yang menyelesaikan kelas yoga ini juga merasa tidak terlalu cemas jelang melahirkan.

Kelas yoga antenatal dalam studi ini melibatkan gerakan ringan dan lebih bertujuan meredakan nyeri, memperbaiki posisi bayi, meningkatkan fleksibilitas pinggul, dan teknik pernapasan.



2. Berbicara dengan bidan

Sebuah studi di Australia yang diterbitkan di jurnal Birth mengamati pengaruh konseling yang dilakukan 198 wanita hamil terhadap ketakutannya saat melahirkan. Selama dua sesi telepon, ibu hamil dan bidan membahas harapan serta perasaan yang dialami si ibu saat bersalin. Bidan juga membantu mengurangi kesedihan atau perasaan tak nyaman yang dialami ibu selama masa kehamilan.

Tim peneliti menemukan 75 persen ibu lebih percaya diri setelah mendapat konseling. Selain itu, setengah dari ibu mengaku tidak terlalu takut lagi akan proses persalinan yang akan dihadapi. Untuk itu, peneliti merekomendasikan agar ibu hamil tak segan melakukan konseling. Atau, hanya berbagi perasaan dengan orang lain, pasangan, atau keluarga yang memang bisa mengerti kondisi Anda saja itu sudah membantu.

3. Ikut kelas antenatal

Studi dalam Nursing Research mengamati 616 wanita hamil untuk melihat manfaat kelas antenatal. Diketahui, sekitar 90 persen ibu melakukan latihan teknik pernapasan, mengejan, dan relaksasi selama sesi kelas tersebut. Para peserta juga membahas proses persalinan.

Di awal mengikuti kelas antenatal, bidan mencari tahu seberapa tinggi tingkat kecemasan si ibu. Setelah mengikuti kelas antenatal, bidan melaporkan bahwa kecemasan ibu mengalami penurunan.

Saat ini, kelas antenatal banyak tersedia di rumah sakit sehingga tak ada salahnya jika ibu mulai mencari informasi tersebut melalui dokter atau pihak rumah sakit.

"Jadi jika Anda merasa stres, cemas, bahkan ketakutan terhadap proses persalinan nanti, ingatlah bahwa perasaan itu benar-benar normal. Namun, ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi perasaan itu sehingga Anda bisa melewati momen berharga bertemu buah hati dengan lebih baik," tutur Van Zujilen.

Baca juga: Setiap Melahirkan, Ibu 5 Anak Ini Jalani Persalinan yang Mudah dan Singkat

Halaman 2 dari 1
(rdn/vit)

Berita Terkait