Hasil studi tersebut menemukan bahwa remaja yang ibunya meminum antidepresan saat hamil berisiko empat kali lebih besar menderita depresi saat umur 15 tahun, dibandingkan dengan remaja yang ibunya memiliki riwayat depresi, namun tidak meminum obatnya saat mengandung.
Studi ini juga menemukan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti prozac dan Zoloft selama kehamilan pada risiko autisme, Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), atau keterbelakangan mental yang dialami anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: ASI Eksklusif Tapi Bobot Anak Tak Naik Signifikan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
Malm yang juga pemimpin studi ini mencatat anak dengan umur tertua dalam studi ini baru saja memasuki usia saat gangguan mood sering muncul. Dengan kata lain, efek antidepresan yang dikonsumsi ibu bisa berpengaruh sampai anak memasuki usia remaja. Sebab, selama ini sebagian besar studi hanya mengamati efek antidepresan sampai anak berusia 6 tahun.
"Studi ini juga merupakan studi pertama yang menghubungkan paparan SSRIs dalam rahim dan hubungannya dengan kecenderungan munculnya depresi pada anak. Meskipun studi sebelumnya melaporkan adanya pengaruh penggunaan SSRIs saat hamil dengan masalah bahasa, gerak, dan perilaku anak," tutur Malm.
Baca Juga: Catat, Ini Perubahan pada Mata yang Kerap Dialami Wanita Saat Hamil
(rdn/up)











































