Peneliti Columbia Center for Children's Environmental Health (CCCEH) dari Mailman School of Public Health menyebut risiko obesitas pada anak meningkat di usia 7 tahun, jika ibunya terpapar BPA saat hamil.
Dalam penelitiannya, peneliti mengamati 394 pasangan ibu dan anak di New York. Pada ibu, peneliti mengumpulkan sampel urine selama trimester ketiga kehamilan. Dari urine ibu, diketahui paparan BPA-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sering Mengonsumsi Makanan Kaleng Saat Hamil, Bayi Rentan Mengidap Asma
Peneliti juga menyesuaikan data yang didapat dengan faktor sosial ekonomi di lingkungannya. Setelah itu mereka mengambil kesimpulan bahwa paparan BPA saat kehamilan positif berhubungan dengan massa lemak tubuh dan juga lingkar pinggang anak usia 7 tahun. Makin tinggi paparan konsentrasi BPA-nya saat si ibu hamil, makin tinggi juga kadar adipositas atau timbunan lemak tubuh.
Ketika data dianalisis lebih lanjut berdasarkan jenis kelamin, diketahui ada hubungan yang signifikan antara BPA dengan indeks massa lemak dan lingkar pinggang anak perempuan. Sementara pada anak laki-laki tidak ditemukan kaitannya.
Peneliti juga tidak menemukan keterkaitan paparan BPA di masa kanak-kanak dengan risiko obesitas di kemudian hari. Demikian dikutip dari situs Mailman School of Public Health, Columbia University.
Baca juga: Paparan Bahan Plastik BPA Bikin Anak Perempuan Lebih Agresif
Untuk mengurangi paparan BPA, National Institute of Environmental Health Sciences menganjurkan ibu hamil untuk menghindari wadah plastik dengan nomor 3 dan 7. Ibu hamil juga disarankan untuk membatasi konsumsi makanan kaleng. Penting juga untuk memilih wadah kaca, porselen atau yang terbuat dari stainless steel, untuk menempatkan makanan dan minuman panas. (vit/ajg)











































