Disampaikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Boy Abidin SpOG(K) dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, bahwa kelahiran bayi sungsang tidak harus dengan operasi caesar. Tapi, karena posisi kepala untuk keluar agak sulit, maka persalinan harus dibantu tenaga medis yang kompeten.
Meski demikian, dr Boy mengingatkan adanya risiko yang bisa dialami bayi dengan posisi sungsang yang dilahirkan dengan persalinan normal. Risko tersebut misalnya saja cedera dan trauma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk melahirkan bayi sungsang secara normal, bayi harus di bawah 3 kg. Karena jika bayinya besar nanti bisa nyangkut kepalanya," terang dr Boy saat berbincang dengan detikhealth.
Dokter berkacamata ini mengingatkan, seperti prosedur medis lainnya, ketika bayi dengan posisi sungsang hendak dilahirkan melalui persalinan normal, penting sekali didapat persetujuan keluarga terlebih dulu. Sehingga, jika terjadi sesuatu bisa diambil tindakan lain.
Untuk menormalkan kembali posisi bayi yang sungsang, ibu bisa diminta menggunakan posisi nungging atau sujud. Ada pula cara lain yang bisa digunakan yakni diversi luar atau memutar bayi dari luar. Namun, dikatakan dr Boy cara ini masih menjadi kontroversi karena risikonya untuk janin.
"Diversi luar diketahui dapat menyebabkan bayi terlilit tali pusat dan menyebabkan kematian. Sedangkan kita tidak pernah tahu di mana posisi tali pusat, kalaupun dipaksakan akan membahayakan bayi," kata dr Boy
Baca juga: Ini Berat Badan Bayi yang Normal Saat Lahir (rdn/vit)











































