Jika sudah muncul tanda-tanda tersebut, dianjurkan ibu hamil untuk segera konsultasi ke dokter dan melakukan cek darah sesuai anjuran dokter.
Seperti disampaikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan divisi fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, pada kasus akut hampir separuh dari pasien hepatitis B juga mengalami lemah dan lesu.
Baca juga: Ini Pentingnya Memberikan Vaksin Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir
"Gejala yang paling khas adalah demam, lalu juga hilang nafsu makan, mual dan muntah. Sebagian lainnya mengalami 'kuning' atau ikterus," ujar dokter yang akrab disapa dr Erza ini kepada detikHealth.
Sementara itu, untuk kasus kronis menurut dr Erza, jarang didapat gejala dan hanya diketahui dari pemeriksaan laboratorium. "Diperlukan skrining dan deteksi dini. Skrining dilakukan setiap hamil pada trimester 1 dengan menggunakan pemeriksaan HBsAg," imbuh dr Erza.
HBsAg sendiri merupakan singkatan dari Hepatitis-B surface Antigen. Ini menunjukkan ada atau tidaknya virus hepatitis B dalam tubuh seseorang.
Baca juga: Dokter: Preeklampsia Tak Bisa Dicegah, Ibu Hamil Wajib Jaga Kesehatan
(ajg/vit)