Menurut dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG dari Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga, ada tiga kondisi yang memang membuat pasien diminta mengejan.
"Yaitu apabila pembukaan lengkap, kepala bayi sudah di dasar panggul, kemudian perineum menonjol dan pasien merasa ada dorongan untuk mengejan," kata dr Erza saat berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 6 Hal Tak Terduga Menjelang Persalinan
dr Erza tak menampik jika pada persalinan pertama, mungkin ibu sering mengalami ketegangan. Untuk itu, diperlukan informasi dan latihan agar ibu mengejan sesuai dengan keadaan dan terkoordinasi.
Ketika mengejan, perhatikan pula bagaimana cara ibu mengejan ya. Sebab, seperti diungkapkan dr Andriana Kumala Dewi SpOG dari RS Bethsaida, Tangerang mengejan yang salah tidak memudahkan keluarnya bayi dari jalan lahir. Sehingga yang terjadi hanyalah si ibu yang berteriak-teriak.
Lalu, seperti apa mengejan yang salah? "Tenaga ngumpul di tenggorakan sampai muka kita merah, mata kita merah. Nah itu salah," terang dr Andriana kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Akibat mengejan yang salah, janin tidak turun-turun sehingga proses persalinan berjalan lambat. Jika janin dinilai terlalu lama di jalan lahir, maka dokter akan melakukan tindakan, misalnya dengan vakum.
Lalu seperti apa mengejan yang benar? "Mengejan yang benar itu kayak kita sedang BAB. Nah saat bersalin itu memang ada perasaan ingin BAB karena ada saraf di bawah yang saat kepala bayi menurun dan mengenai saraf tersebut dan timbul rasa ingin BAB," tutur dr Andriana.
dr Andriana juga mewanti-wanti agar ibu tidak mengangkat pantat saat melahirkan. Karena jika mengejan sambil mengangkat pantat dikhawatirkan akan memperluas luka robekan.
Baca juga: Tetap Tenang Saat Melahirkan, Video Ibu Ini Jadi Viral
(rdn/vit)











































